Studi pemerintah itu mengindikasikan virus korona akan menjadi lemah kalau terkena sinar matahari dalam suhu udara hangat.
Penelitian itu juga menunjukkan desinfektan dapat mematikan virus di cairan pernafasan atau di ludah dalam waktu lima menit.
Bahkan alkohol isopropyl bisa membunuhnya lebih cepat.
Setelah mendengarkan penjabaran William Bryan, Pelaksana Tugas Kepala Direktorat Sains dan Teknologi di Kementerian Dalam Negeri, dalam jumpa pers di Gedung Putih, Washington DC, Kamis (23/4/2020), Presiden Donald Trump menyarankan hasil studi didalami lebih lanjut.
Trump mengiyakan hasil riset itu, menggunakan cairan pemutih dan sinar UV.
"Desinfektan dapat mematikan virus dalam satu menit" kata Trump mengiyakan hasil riset.
Ide gila Trump dipertanyakan seorang wartawan apakah pernyataan tersebut bisa membahayakan publik?
Tentu beberapa dokter di sana mengatakan ide Trump sangat berbahaya.
"Ide itu sangat berbahaya," kata Vin Gupta, seorang dokter paru-paru kepada NBC News.
Dalam dunia kedokteran, desinfektan diartikan sebagai bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi. Atau bisa juga desinfektan itu adalah obat untuk membasmi kuman penyakit.
Dalam masa pandemi korona ini, di media massa kita sering mendengar di berbagai daerah atau tempat, para petugas menyemprotkan cairan desinfektan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit virus korona.