Jumlah kematian dari sejumlah responden itu adalah 2,3 persen, atau 1.023 orang.
Dari jumlah orang yang meninggal itu diketahui orang yang meninggal dikarenakan mereka menderita penyakit jantung menduduki urutan pertama, dan orang yang meninggal pada mereka yang menderita penyakit diabetes mencapai 7,3 persen, atau urutan kedua dibawah penyakit jantung.
Senada dengan hasil studi yang dilaksanakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina tadi, juru bicara pemerintah untuk korona Indonesia, Achmad Yurianto,  mengatakan berdasarkan kajian.Â
Dalam salah satu konferensi persnya bulan Maret lalu, Yurianto mengatakan kondisi-kondisi seperti diabetes, penyakit paru-paru menahun, kardiovaskular, dan hipertensi sangat mempengaruhi bahkan menjadi mayoritas penyebab semakin beratnya gejala korona yang menyebabkan kematian.
Kajian lain datang dari American Diabetes Association.
Menurut ADS, kadar gula darah yang tidak terkontrol pada penderita diabetes meningkatkan risiko orang yang menderita diabetes terjangkit virus korona.
Apabila kadar gula darah yang dapat menyebabkan komplikasi tersebut dapat ditekan, dengan sendirinya risiko terinfeksi virus korona pun dapat diturunkan.
Umum berlaku bagi semua-semua, selain melaksanakan physical distancing, memelihara kebersihan diri, para penderita diabetes sangat perlu membatasi asupan yang mengandung kadar gula yang tinggi yang Anda konsumsi sehari-hari.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H