Siti Nur Azizah Bergabung dengan PD, "Abah" Menghormati Keputusannya

Live melalui Instagram, Rabu (15/4/2020), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengikrarkan strata kepengurusan DPP PD untuk periode 2020-2025.

Ketua Umum dijabat oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Putra dari SBY itu juga mengumumkan jabatan-jabatan kepengurusan lainnya.

Di antaranya adalah Wakil Ketua Umum (6 orang), Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal (10 orang), Bendahara Umum, Wakil Bendahara Umum (8 orang), Direktur Eksekutif (11 orang), dan Kepala Badan (8 orang).

Dari susunan pengurus 5 tahun tersebut, ada sebagian masyarakat termasuk saya yang tertarik dengan salah satu nama dari 8 orang Wakil Sekjen. Nama Dr Hj Siti Nur Azizah, SH, MH terdaftar sebagai salah satunya.

Seperti dikenal luas, yang bersangkutan adalah salah satu dari 8 anak buah hati Wakil Presiden (2019-2024) KH Ma'ruf Amin. 

Dr Hj Siti Nur Azizah, SH, M.Hum adalah putri keempat beliau. Buah hati Ma'ruf Amin dan Hj Siti Churiyah (alm) ini dilahirkan di Jakarta, 5 September 1972.

Ini suatu kejutan, karena diketahui sebelumnya, Azizah mencalonkan dirinya maju sebagai Cawalkot Tangerang Selatan lewat PPP (Partai Persatuan Pembangunan) dan PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan).

Azizah justru memilih kendaraan politiknya Partai Demokrat, bukan PPP ataupun PDI-P.

Pilkada serentak 2020.

Pada Selasa (14/4/2020) tercapai mufakat  antara pihak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Badan Pengawas Pemilu, Komisi Pemilihan Umum, dan DPR RI, menetapkan jadwal baru Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020.

Tanggal 9 Desember 2020 disepakati sebagai jadwal baru Pilkada Serentak dari jadwal sebelumnya 23 September 2020. Revisi tersebut dikarenakan belum menentunya situasi mewabahnya pandemi virus korona di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Pilkada Serentak 2020 ini akan memilih Kepda (Gubernur dan Wakilnya, Bupati/Walikota dan Wakilnya) di 270 daerah di Indonesia. Dengan demikian, Pilkada Serentak 2020 menjadi Pilkada Serentak terbesar di Indonesia sepanjang sejarah.

Siti Nur Azizah.

Menurut Azizah partai berlambang Mercy (PD) adalah pilihan rasionalnya.

Dosen STAI Salahudin Al Ayubi Jakarta itu merasa yakin, jika dirinya memenangkan pemilihan nanti, maka kursi Partai Demokrat bakal bertambah. "Saat ini Tangerang Selatan punya lima kursi," kata Pembina Fatayat NU Tangsel tersebut.

Menurut Azizah, "Abah", demikian Azizah menyebut ayahnya. "Abah" (Bahasa Sunda), artinya "Ayah" dalam Bahasa Indonesia,  merestui serta menghormati keputusan yang diambilnya masuk Partai Demokrat. 

Seperti diketahui, KH Ma'ruf Amin sempat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada masa SBY.

Azizah berpendapat Partai Demokrat mempunyai faham nasionalis religius. Oleh karenanya, sebagai putri seorang ulama hal tersebut bakal memudahkan kader partai melakukan interaksi dengan masyarakat lintas antar golongan, suku, dan agama.

Azizah juga menilai partai berlambang Mercy itu wadahnya luas, itulah sebabnya mengapa  PD pernah menjadi juara.

Azizah mengaku mantap di Partai Demokrat dan siap berjuang bersama partai SBY.

Tanggapan partai berlambang Ka'bah.

"Itu hak politik beliau," kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi, Kamis (16/4/2020), menanggapi "membelotnya"  Azizah.

Tetapi menurut Baidowi belum tertutup kemungkinannya untuk mengusung Azizah. Bahkan menurut pria yang disapa Awiek itu relasi antara Cawalkot Azizah dengan DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PPP Tangerang Selatan masih terjalin dengan baik.

Partai Demokrat membantah kalau alasan ditempatkannya Azizah sebagai Wasekjen ada kaitannya dengan majunya putri Wapres RI tersebut menjadi Cawalkot Tangerang Selatan.

Partai melalui kadernya Ossy Darmawan mengatakan Azizah sudah memenuhi kriteria sebagai pengurus inti.

Menurut Ossy, Kepala Komunikasi Publik Mercy, saat ini Partainya SBY itu belum punya wacana penempatan kadernya maju di Pilkada terbesar sepanjang sejarah Indonesia itu.

Akan tetapi menurut Ossy, PD menghormati dan menghargai kadernya yang punya keinginan maju.

Azizah, doktor di bidang hukum ini, menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) pada tahun 2004-2019. Akan tetapi Azizah keluar ASN di Kementerian Agama tersebut sebagai bentuk keseriusannya untuk mengikuti kontestasi Pilkada 2020.

Keagungan Azizah sudah tidak diragukan lagi. Berbagai sertifikat dan penghargaan dianugerahkan kepadanya dari dalam dan luar negeri. Mewakili Kemenag RI, pada 2008, Azizah mempresentasikan RUU PJH.

Pekerjaan terakhir yang dipegangnya sekarang adalah dosen di STAI Salahudin Al Ayubi Jakarta Utara sejak 1995.

Salah satu organisasi yang diembannya kini adalah Pembina Fatayat NU Tangsel.

Azizah meraih gelar Sarjana Hukum dari tiga perguruan tinggi.  S1 diraihnya tahun 1995 dari Universitas Islam Malang. S2 tahun 2005 dari Universitas Jayabaya, dan S3 dari Universitas Krisnadwipayana, tahun 2017.

Karier teranyarnya adalah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat 2020-2025.