"Terlalu cepat engkau pergi mah...," tulis Qory Sandioriva.
Kalimat di atas adalah sebagian kalimat yang ditulis wanita berdarah Sunda dan Aceh itu di Instagramnya, Selasa (14/4/2020). Qory Sandioriva adalah Puteri Indonesia 2009 dan Miss Universe 2010 kelahiran Jakarta, 17 Agustus 1991.
Duka menghampiri sang Puteri karena ibundanya, Hajjah Fariawati binti Muhammad Rizal, dipanggil menghadap Sang Pencipta pada Selasa (14/4/2020 dalam usianya yang ke 55.
Qory mengatakan ibundanya pergi di perumahan Puri Bintaro karena penyakit imun yang diderita.
"Sakit imun sama seperti yang saya idap, mama terlalu cepat pergi," tutur Qory.
Sebelum mengikuti dan terpilih menjadi Puteri Indonesia 2009 mewakili propinsi Aceh, Qory sempat menjuarai olahraga pencak silat kategori fighting.Â
Anak dari pasangan Dicky Jatmika (asal Sunda, Jawa Barat) dan Fariawati (asal Gayo, NAD) ini juga sempat menjadi bintang di sejumlah sinetron dan FTV.
Mewakili propinsi NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) Qory terpilih menjadi Puteri Indonesia 2009 dengan mengalahkan 37 kontestan lainnya.
Wanita dengan postur 173 cm itu sempat mengundang kontroversi karena sebagaimana kontestan lain dari NAD, Qory justru tidak mengenakan jilbab pada malam Grand Final.
Menjawab pertanyaan awak media di konferensi pers usai Grand Final, Qory mengiyakan bahwa dia tidak mengenakan jilbab dalam kesehariannya.
Sebelumnya, masyarakat menafsirkan pernyataan Qory yang meninggalkan jilbab, karena dia ingin mengikuti kontes pemilihan Puteri Indonesia 2009.
Beberapa film layar lebar yang pernah diperankannya antara lain "Dancing in the Rain (2018), "Mother Keder: Emakku Ajaib Bener" (2012, dan "Purple Love" (2011).
Pada tahun 2012 Qory yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia itu melepas masa lajangnya dengan menikahi Ramon Y Tungka menjadi suaminya.
Pasangan itu dikaruniai seorang putra, Ganesha Tashi Tungka.
Tak pelak begitu mendengar kabar ibunda Qory menghembuskan nafasnya pada sekitar pukul 18.00, ucapan turut berbelasungkawa memenuhi media sosial dari rekan-rekan Qory dan netizen.
Hajjah Fariawati disemayamkan pada hari Rabu (15/4/2020) siang di TPU Jombang, Tangerang Selatan.
Dilansir dari situs medis, kekebalan tubuh seorang yang mengidap penyakit autoimun akan melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing, seperti virus atau bakteri.
Akibatnya, sel-sel tubuh yang sehat akan diserang protein yang disebut auto antibodi.
Beberapa faktor dapat menyebabkan seseorang berisiko mengalami penyakit autoimun ini (seperti yang dialami oleh ibunda Qory dan Qory sendiri).Â
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan seseorang diserang penyakit autoimun ini, menurut dunia medis antara lain:
Riwayat keluarga.
Biasanya jika seorang anggota keluarga terserang penyakit ini, maka anggota keluarga lainnya juga rentan terserang penyakit yang sama.
Hal tersebut seperti yang dikatakan Qory sendiri, bahwa ibunya mengidap penyakit autoimun, sama seperti dirinya.
Selain itu, faktor lingkungan juga bisa menyebabkan timbulnya penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu. Faktor lingkungan disini yang dimaksud adalah infeksi bakteri atau virus, bahan-bahan kimia, dan cahaya matahari.
Jenis kelamin.
Jender perempuan lebih rentan diserang penyakit kekebalan tubuh ini dibandingkan dengan pria. Pada umumnya penyakit autoimun itu dimulai pada masa kehamilan.
Qory dan ibunya juga jender perempuan.
Etnis.Â
Penyakit kekebalan tubuh ini juga menyerang orang-orang dari etnis tertentu. Umpamanya, orang-orang Amerika Latin dan Afrika-Amerika rentan dihinggapi penyakit lupus. Sedangkan orang-orang Eropa rentan dihinggapi diabetes tipe 1.
Beberapa jenis penyakit autoimun ini dapat disebutkan antara lain: lupus, rheumatoid arthritis, kolitis ulseratif dan Crohn's disease, tiroiditis Hashimoto, myasthenia gravis, multiple sclerosis, dan penyakit Graves.
Berbeda nama penyakit tersebut, tentu berbeda pula jenisnya, namun mereka tergolong dalam penyakit autoimun.
Turut berdukacita Qory.
