Lebih lanjut Ceferin mengatakan kalau pun laga disaksikan tanpa penonton, tapi mereka dapat menyaksikannya lewat televisi, ketimbang tidak dilanjutkan sama sekali. " Inilah yang orang-orang inginkan," katanya.
Lantas bagaimana dengan Belgia setelah mendengar ultimatum dari UEFA itu? Belum diketahui. Pro League Belgia akan mengumumkan sikap resminya pada 15 April mendatang.
Desakan dari berbagai klub memaksa operator liga mengambil keputusan untuk menghentikan kompetisi musim 2019/2020 ini.
Di Pro League Belgia sendiri desakan itu muncul dari 17 dari 24 klub dua divisi teratas di sana.
Yang terbaru desakan juga muncul dari klub Eredivisie Belanda. Tiga klub, AZ Alkmaar, PSV Eindhoven, dan Ajax Amsterdam meminta operator Eredivisie untuk menghentikan ajang.
UEFA menulis 5 poin dalam surat yang dilayangkan ke 55 negara Eropa anggota UEFA.
1. Meski nantinya kompetisi baru dimulai lagi pada bulan Juli, UEFA meminta kompetisi domestik di negara Eropa anggota UEFA untuk menyelesaikannya.
Dalam hal ini UEFA mempertimbangkan kerugian (dari hak siar,dsb) jika kompetisi dihentikan.
2. Federasi Sepakbola Eropa juga mengharuskan gelar juara di kompetisi domestik berdasarkan dengan senyatanya, berdasarkan bukti-bukti. Bukan sekedar give away (seperti yang akan dilakukan Belgia).
3. Federasi Sepakbola Eropa juga menyatakan bersalah negara Eropa anggota UEFA yang melakukan penghentian liga karena alasan pandemi korona. Hal tersebut dianggap prematur (seperti yang dilakukan Belgia).
4. Federasi Sepakbola Eropa juga sedang membuat skema untuk menuntaskan Liga Champions. Kedua ajang itu diteruskan setelah  kompetisi domestik selesai.