Pada Sabtu (28/3/2020), Adrian melaporkan kasus penganiayaan yang dilakukan pesepakbola Saddil Ramdani. Adrian merupakan kerabat dari IR (korban yang dipukuli pemain Timnas U-23 itu).
Dalam laporannya kepada Polres Kendari, Adrian mengungkapkan bahwa Saddil melakukan pemukulan kepada kerabatnya di Jalan Chairil Anwar, Kendari, Sulawesi Tengah. Akibat peristiwa itu, IR mengalami luka robek di kepala bagian kanan dan bibirnya.
"Saya keberatan dan melaporkan peristiwa ini, korban masih dalam kondisi lemah," kata Adrian, Kamis (2/4/2020).
Pihak kepolisian membenarkan laporan itu.
"Saddil belum ditetapkan tersangka, masih saksi, namun sudah diperiksa dan sudah naik ke tahap sidik, " kata AKP Muhammad Sofwan, Kasat Reskrim Polres Kendari, Kamis (2/4/2020).
Kendati polisi masih mendalami kasus, namun Sofwan mengatakan secepatnya Saddil akan ditetapkan sebagai tersangka. "Masih menunggu informasi dari korban," kata Sofwan.
Dari Bhayangkara FC, klub Liga 1 dimana Saddil bernaung, manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi Hermawan, menyatakan pihaknya masih menunggu proses hukum yang dijalankan Polres Kendari.
Apabila terbukti, maka pemain berusia 21 tahun itu bakal dipecat dari klubnya. Mantan pemain Persela Lamongan itu dikontrak satu tahun terhitung awal Pebruari tahun ini. Dalam kontrak ada tercantum pasal pemecatan dari klub jika si pemain melakukan tindak pidana.
"Pada saat ini semua pemain sedang diliburkan, sebelum tahu benar kasusnya, saya tidak mau komentar lebih banyak, perkembangan kini belum diketahui," kata Nyoman.
Kasus ini bukan untuk pertama kalinya dilakukan oleh pemain yang pernah merumput di Liga Malaysia itu.
Pada tahun 2019 lalu, ketika berseragam Persela Lamongan, Saddil sempat duduk di persidangan karena menganiaya kekasihnya ASR. ASR dianiaya Saddil pada Rabu (31/10/2018).
Namun akhirnya, kasus ini diputus, karena terjadi kesepakatan damai antara Saddil dan ASR (dan ibunya).
Saddil Ramdani, pria kelahiran Raha, Sulawesi Tenggara, 2 Januari 1999 menjalani kiprahnya di senior bersama Persela Lamongan, tampil 18 kali, dia mencetak 1 gol pada 2019. Sesudah itu Saddil membela klub Liga 1 Negeri Jiran Malaysia. Tampil 2 kali bersama Pahang FC, Saddil mencetak satu gol.
Pada tahun 2016, bersama Timnas U-19, Saddil membukukan 5 gol dari 6 kali main. Sedangkan bersama Timnas U-23, pada 2017, dia mencetak 3 gol dari 5 kali main.
Sedangkan dari 2 kali main bersama Timnas senior, dia belum pernah membuat gol.
Pada akhir Desember lalu, Fox Sports melaporkan Saddil dilirik sejumlah klub divisi utama Belgia.
Performa apik Saddil membuat klub-klub Brugge KV, SV Zulte Waregem, dan Sint-Truidense VV tertarik untuk mendapatkan tanda tangan pemain sayap tersebut.
Pada SEA Games ke 30 Filipina, Indonesia meraih medali perak dimana Saddil merupakan salah satu pemain terbaik.
Pada pekan ke 20, Club Brugge KV menduduki puncak klasemen dengan 46 poin.Â
Sint-Truidense diperkuat juga oleh pemain Vietnam Nguyen Cong Phuong. Hingga pekan ke 20 di posisi ke 11 dengan 23 poin.
Sedangkan Zulte Waregem berada di posisi ke 6 dengan 31 poin.
Sebelum menandatangani kontrak selama setahun dengan Bhayangkara FC, sempat muncul desas-desus Saddil bakal membela klub Liga 1 Malaysia lain yang dilatih Kurniawan Dwi Yulianto, Sabah FA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H