Ganda Endo/Watanabe memang satu-satunya ganda yang paling sering menyulitkan The Minions.
Termasuk yang terbaru tadi, dari delapan pertemuan, Kevin/Marcus hanya menang dua kali. Uniknya, kedua kemenangan Kevin/Marcus itu diraih pada dua pertemuan awal mereka, yaitu pada French Open 2018 dan Hongkong Open 2018.Â
Di turnamen selanjutnya setelah itu, Endo/Watanabe selalu menang.
Di perdelapanfinal, Endo/Watanabe juga menyingkirkan Hendra/Ahsan, sang juara bertahan All England.
Pada tahun 2018, tercatat Yuta Watanabe menjadi juara turnamen klasik ini di nomor ganda campuran, berpasangan dengan Arisa Higashino.
Bagi Praveen Jordan, berpasangan Melati Daeva Oktavianti, inilah gelar pertama mereka di turnamen berlevel Super 1000.
Seperti diketahui, Praveen/Melati mempersembahkan gelar satu-satunya dari All England tahun ini. Setelah di final, Praveen/Melati menang tiga gim atas unggulan ketiga asal Thailand, Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dengan 21-15, 17-21, dan 21-8.
Praveen/Melati dinilai semakin matang dalam permainannya. Setelah kehilangan gim kedua, ganda peringkat kelima dunia itu "ngamuk"di gim penentuan, Puavaranukroh/Sapsiree pun cuma diberi poin 8.
Praveen sendiri mengakui dukungan penonton di arena, membuat mereka bangkit di gim ketiga.
Dengan kemenangan itu, head to head bermain mereka berubah menjadi 4-2 untuk keunggulan Praveen/Melati.
Pada 2016, Praveen juga juara di sana, namun kala itu masih berpasangan dengan Debby Susanto. Praveen/Debby saat itu menang di final atas ganda Denmark, Joachim Fischer/ Nielsen/Christina Pedersen dengan skor 21-12 dan 21-17.