Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sempat Menurun di Tahun Politik (2019), Gelaran Formula E Optimis Meningkatkan Wisatawan di 2020

14 Februari 2020   08:04 Diperbarui: 14 Februari 2020   08:55 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Cucu Ahmad Kurnia, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, mengungkapkan optimismenya, kunjungan wisatawan ke Jakarta pada tahun 2020 ini bakal meningkat lagi ketimbang tahun lalu.

Hal tersebut dikatakan Cucu berkaitan dengan akan digelarnya balapan Formula E di Jakarta pada bulan Juni mendatang.

Kepala Disparekraf DKI Jakarta ini menjelaskan tahun 2019 kunjungan wisatawan ke Jakarta sejumlah 2,4 juta orang, turun dari tahun sebelumnya (2018) yang sejumlah 2,8 juta orang. 

Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan tersebut dikarenakan tahun 2019 adalah tahun politik, banyak terjadi demo di Jakarta. Sehingga peristiwa itu berdampak kepada jumlah penurunan wisatawan yang datang ke Jakarta.

Rerata kunjungan wisatawan ke wilayah Jakarta, menurut Cucu memang berkisar sekitar 2 juta orang.

Dengan digelarnya balapan Formula E mobil listrik pada bulan Juni mendatang di Jakarta setidaknya kepala Disparekraf DKI Jakarta tersebut merasa optimis jumlah wisatawan yang berkunjung ke wilayah DKI Jakarta bakal meningkat lagi, menjadi sekitar 2,5 juta orang, bahkan lebih.

Cucu menjelaskan optimismenya.

Tahun ini akan ada beberapa event selain Formula E dan sedang dikembangkan dua destinasi yang masuk dalam 10 destinasi wisata prioritas nasional. 

Dua yang sedang dan akan dikembangkan itu menurut Cucu adalah wisata Kepulauan Seribu dan Kawasan Kota Tua.

Cucu juga menambahkan, Pemda DKI Jakarta tahun ini akan memasarkan serta menambah beberapa destinasi wisata baru seperti Thamrin 10, Blok M, Cikini, Kemang Area, dan market-market seperti MICE.

"Dengan banyaknya event tahun ini, diharapkan menurunnya wisatawan akibat tahun politik lalu, dapat dibalas dendam pada tahun ini,"

Ya, bukan hanya berdampak kepada uang yang masuk sehubungan dengan digelarnya balapan Formula E pada 6 Juni mendatang, gelaran itu diharapkan memiliki dampak positif kepada pariwisata di DKI Jakarta.

Tentu saja, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta akan menyokong sibuk-sibuknya Pemda DKI Jakarta yang sedang mempersiapkan kelancaran keberhasilan digelarnya event balap mobil listrik tersebut.

Sibuknya Pemda DKI Jakarta antara lain mempersiapkan lintasan yang bakal dilalui para pembalap, jangan sampai Indonesia dicap tidak mampu dan mengecewakan dunia internasional.

Dalam hal itu, Disparekraf DKI Jakarta akan berupaya mempromosikan event internasional tersebut kepada masyarakat.

Selain itu, Disparekraf juga akan mengadakan sejumlah kegiatan pre dan saat event dimulai dan akan dihelat di sekitar area balapan.

Kendati sempat dilanda kontroversi, sirkuit lokasi gelaran balapan 2020 itu akan tetap menggunakan area Monas.

Cucu mengatakan, promosi tersebut bakal dimulai pada Maret ini.

Cucu jeli memanfaatkan event tersebut. 

Dimana ketika dunia melirik ke Indonesia dan Jakarta, itulah kesempatan terbaik mengenalkan pariwisata di ibukota.

Sehingga dengan demikian, diharapkan dunia internasional semakin mengenal ibukota.

Dan dengan promosi balapan itu, diharapkan pula masyarakat dapat melihat ibukota sebagai citra destinasi wisata.

Ya, menurut Cucu, event ini sangat penting untuk mengembalikan citra Jakarta yang rusak akibat tahun politik, banyak demonstrasi, chaos, rusuh, dan diapresiasikan tidak aman gegara Pemilihan Umum.

"Dengan adanya event ini, ke depannya orang bakal yakin kalau Jakarta itu aman. Kita juga mendukung teknologi ramah lingkungan" imbuhnya, Kamis (13/2/2020).

Karena masih bersifat promosi, Cucu belum dapat memastikan target yang bakal diambilnya. 

Cucu mengatakan, wisatawan asing yang ke Jakarta biasanya dari Cina. Cucu tak mengira dari negeri Tirai Bambu tersebut lantas mewabah Virus Korona (yang sampai saat ini sudah menewaskan lebih dari 1.100 orang).

Sebelum merebaknya pandemi itu, diprediksi 10.000 wisatawan bakal datang ke Jakarta sehubungan dengan gelaran balap. Akan tetapi sesudah heboh merebak, diprediksi mereka yang datang terkait gelar Formula E ini sekitar 5.000 orang.

Menurutnya, event ini untuk pertama kalinya, tidak berharap terlalu banyak, mengingat masih dalam tahap promosi.

"Event Formula E baru tahun ini, minat orang datang ke Jakarta baru dua atau tiga tahun sesudahnya, publikasi harus lebih banyak" terangnya.

Kendati demikian, pihaknya bakal mengajak BI (Bank Indonesia) untuk mengkalkulasi pemasukan dari kunjungan wisatawan ke Jakarta pada saat balapan tersebut dihelat.

Cucu mengatakan, BI akan membantu pihaknya dalam hal penghitungan multiplier effect dari event internasional itu, misalnya dari pembelanjaan pernak-pernik, makan, atau hotel.

"Nanti ada tim khususnya dari BI," pungkas Cucu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun