Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kimia Alizadeh, Perempuan Iran Peraih Medali Olimpiade Membelot

14 Januari 2020   07:41 Diperbarui: 14 Januari 2020   07:46 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duka Iran semakin bertambah. Setelah terbunuhnya Jenderal mereka Qassem Soleimani atas perintah Presiden AS Donald Trump, Iran sempat membalas dengan menembakkan 22 rudal mereka ke pangkalan militer AS, namun tidak ada korban jiwa.

Iran pun merasakan penyesalan yang mendalam karena secara tidak sengaja mereka merudal pesawat komersil Boeing 737-800 milik Ukraine International Airlines dan menewaskan 176 penumpang dan awak pesawat, 140 di antaranya adalah warga Iran sendiri.

Rezim Iran mendapatkan tekanan yang berat dari dalam dan luar negeri. Ribuan massa, Sabtu (12/1/2020), dan Minggu (13/1/2020) berunjuk rasa menyatakan kemarahan mereka atas tragedi tersebut.

Selain seruan agar mereka yang bertanggung jawab atas insiden itu mengundurkan diri, Iran juga kehilangan aset mereka.

Kimia Alizadeh, wanita Iran yang meraih medali perunggu di Olimpiade Rio de Janeiro tahun 2016 lalu, dikabarkan hengkang dari negaranya.

Alizadeh merupakan perempuan pertama dan satu-satunya asal Iran yang berhasil mengantongi medali dari Olimpiade. Dari olahraga taekwondo kelas 57 kg.

News.co.uk menyebutkan kaburnya wanita berusia 21 tahun tersebut karena Alizadeh merasa diperlakukan tidak adil kepada dirinya dan kepada wanita Iran lainnya.

"Mereka (pemerintah Iran) sudah mempermainkan wanita Iran selama bertahun-tahun, kami melawan. Wanita bagi mereka hanya sebagai alat saja. Wanita tidak penting bagi mereka" ujar Alizadeh.

Wanita kelahiran 10 Juli 1998 di Karaj, Iran tersebut tidak memberitahukan kemana dia akan kabur. Namun kantor berita ISNA mengatakan, Sabtu (11/1/2020), Alizadeh pergi ke Belanda.

Kantor berita ISNA merupakan sebuah kantor berita pelajar yang dipunyai pemerintah Iran.

Alizadeh cuma menyebutkan kalau dia pergi ke Eropa.

"Tidak ada yang mengundang saya ke Eropa, namun saya melakukan ini untuk menghindari ketidakadilan, kebohongan, dan kemunafikan," katanya.

Alizadeh bukanlah warga Iran pertama yang membelot. Sebelumnya, wasit sepakbola Alireza Faghani hengkang dan memilih Australia sebagai tempat tinggalnya yang baru. Selain itu, atlet yudo Saeed Mollaei juga kabur dan sekarang menjadi warga negara Mongolia.

Saeed Mollaei kabur setelah rezim Iran melarangnya agar tidak bersaing dengan atlet Israel.

Atlet panahan Pourya Jalalipour yang sudah memenuhi syarat akan mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 juga hengkang dan meminta suaka di Belanda. Pada bulan Juli 2019 lalu.

"Saya tidak penting bagi mereka, tak satupun yang penting dari wanita Iran, kami cuma alat. Ketika pemerintah merayakan peraihan medali saya, rezim mengkritik olahraga yang saya geluti," kata Alizadeh.

Seksisme.

Adapun bunyi salah satu kritikan tersebut adalah, "Seorang wanita yang bermoral  bukanlah untuk meregangkan kakinya,".

Abdolkarim Hosseinzadeh, seorang anggota DPR Iran, meminta jawaban pejabat yang tidak kompeten karena membiarkan Alizadeh kabur ke luar negeri.

Kimia Alizadeh melarikan diri ke luar negeri di tengah-tengah kritik terhadap pemerintah Iran terkait tertembaknya pesawat komersial Ukraina.

Menurut Hosseinzadeh, kasus hengkangnya Alizadeh mirip pecatur Alireza Firouza, yang melarikan diri dan kini tinggal di Perancis, dua tahun sesudah peraih gelar grand master pada usia 14 tahun tersebut meraih juara di kejuaraan catur Iran.

Adalah suatu kerugian besar, jika Alizadeh tidak mewakili Iran di Olimpiade Tokyo 2020. Apakah Alizadeh yang kini berlatih di Belanda akan bertanding atas nama Iran atau bendera mana yang akan dibelanya?

Jika, regulasi memperbolehkan seorang atlet membela bendera negara yang bukan kewarganegaraannya? Namun Alizadeh meyakinkan kalau dia masihlah anak Iran.

Times of Israel melaporkan  dan mengunggah sebuah foto Alizadeh tanpa jilbab. Times of Israel melaporkan bahwa Alizadeh mengalami cedera.

Keluarga dan persatuan taekwondo belum bereaksi,  mengkonfirmasi, atau menyangkal soal hengkangnya Alizadeh. Dan hal tersebut sempat dipertanyakan oleh kantor berita Tasnim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun