Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Alarm Tanda Bahaya Barcelona Berdering Semakin Kencang

11 Januari 2020   08:54 Diperbarui: 11 Januari 2020   09:55 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angin berhembus semakin kencang, Valverde bakal didepak usai keok di semifinal Piala Super Spanyol 2-3 dari Atletico Madrid (goal.com)

Kekalahan 2-3 Barcelona dari Atletico Madrid pada semifinal Piala Liga Spanyol, Jum'at (10/1/2020) di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, menjadikan semakin kencangnya angin berhembus, pelatih Barcelona Ernesto Valverde bakal didepak dari kursinya sebagai pelatih.

Isu bakal dipecatnya Valverde mulai muncul ketika El Barca dibekuk Liverpool di semifinal Liga Champions musim lalu.

Di La Liga akhir pekan lalu, Los Cules juga hanya bermain imbang 2-2 melawan peringkat paling bawah klasemen, Espanyol. Tim bertabur bintang dan peringkat atas Barcelona bahkan tidak bisa menang melawan Espanyol, tim paling buncit.

Kekalahan di King Abdullah benar-benar menyakitkan bagi Los Cules. Ketinggalan 0-1 terlebih dahulu lewat gol dari Koke Resurreccion, Barcelona lantas membalikkan keadaan lewat gol dari Antoine Griezmann dan Lionel Messi.

Dan ini! 

Dalam 10 menit menjelang akhir, Ange Correa dan Alvaro Morata menjebol gawang Barcelona. Sehingga Barcelona keok 2-3.

Pupuslah harapan Los Cules untuk mencapai final dan juara.

Tak pelak, pelatihnya Ernesto Valverde komat-kamit menyalahkan format baru yang mulai diterapkan. Dalam format baru yang mulai diberlakukan pada 2019-2020 ini, empat tim akan saling beradu di semifinal.

Keempat tim itu terdiri dari juara dan runner-up Copa Del Rey dan juara satu dan dua Liga Spanyol musim lalu.

Dapat dimengerti mengapa Valverde uring-uringan, pasalnya yang berhasil maju ke final Piala Super Spanyol 2019-2020 tidak lain adalah Real Madrid dan Atletico Madrid, dua tim yang bukan juara Liga Spanyol maupun Copa Del Rey.

Juara Copa Del Rey musim lalu lalu, Valencia dibekuk Real Madrid 1-3 di semifinal lainnya, Kamis (9/1/2020)  dinihari WIB di tempat yang sama.

Coba kalau formatnya masih memakai yang lama?

Apalagi Lionel Messi dkk lebih banyak menguasai bola (73 persen) dan peluang mencetak gol juga hampir dua kali lipat ketimbang Atletico.

Dua gol di menit-menit akhir itu yang paling menyakitkan!

Dengan demikian, Spanyol mengukir sejarah. Untuk pertama kalinya, tidak ada juara bertahan (baik La Liga maupun Copa Del Rey) yang masuk final!

Format baru dengan empat tim ini dimaksudkan untuk lebih mempopulerkan sepakbola Spanyol di luar benua Eropa, khususnya di Timur Tengah.

Arab Saudi yang menjadi penyelenggara turnamen mini ini sempat ketar-ketir. Pasalnya sebagai sekutu Amerika Serikat secara politis, mereka khawatir akan terjadi apa-apa terkait sedang memanasnya hubungan antara AS dan Iran yang dipicu oleh dibunuhnya Jenderal Iran Qassem Soleimani atas perintah Presiden AS Donald Trump

"Ini bisnis juga, format ini menarik, namun dari segi olahraga saya tidak yakin," kata Valverde tentang format baru dan digelar di Arab Saudi.

Dan El Barca pun akhirnya menjadi korban dari penerapan format baru ini. Barcelona gagal menjadi juara. Mereka selama ini memegang rekor terbanyak juara Piala Super Spanyol ini, yaitu 13 kali.

Mereka khawatir, musuh bebuyutannya Real Madrid bakal mendekati bahkan memecahkan rekor. Sejauh ini Real Madrid sudah 10 kali jawara Piala Super Spanyol.

Di kubu berseberangan, Los Rojiblancos justru sedang on fire dan menggeliat, seperti manusia yang baru bangun pagi dari tidur lelapnya semalam yang dingin.

Di awal Desember tahun lalu, Atletico Madrid memang sempat kalah dua kali berturut-turut, namun kini mereka menang lima kali berturut-turut di semua ajang.

Geliat mereka akan diteruskan ketika akan menghadapi Real Madrid di final pada Senin (13/1/2020) dinihari WIB.

Kembali ke Ernesto Valverde.

Buntut kekalahan 2-3 dari Atletico, manajemen Barcelona sudah mendekati Xavi Hernandez untuk menggantikan Valverde yang bakalan dipecat.

Xavi tidak asing. Semasa menjadi pemain Barcelona (1998-2015), Xavi bermain cemerlang dan memberikan Barcelona 25 trofi, termasuk di antaranya adalah gelar empat kali Liga Champions dan sembilan gelar La Liga.

Pria asal Spanyol itu menghabiskan waktunya sebagai pemain di klub Al Sadd, Qatar hingga gantung sepatu, selepas pria yang kini berusia 39 tahun itu keluar dari Barcelona pada 2015.

CEO Oscar Grau dan Direktur Olahraga Barcelona Eric Abidal menurut RAC 1, sudah melobi Hernandez di Qatar pada Jum'at (10/1/2020) berbincang-bincang untuk mengisi kursi kepelatihan Barca.

Pihak manajemen memang sudah gerah karena Barca dibekuk Atletico, akan tetapi menurut kabar, Lionel Messi masih ingin mempertahankan Valverde di Barcelona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun