Kevin/Marcus memang tampil baik di ajang-ajang terbuka, tapi di ajang-ajang akbar, seperti BWF World Tour Finals, Kejuaraan Dunia, dan All England, Kevin/Marcus justru tidak mumpuni.
Di Guangzhou, Kevin/Marcus terhenti di semifinal. Di Kejuaraan Dunia, Kevin/Marcus kandas di babak kedua. Sedangkan di All England, Kevin/Marcus berhenti di babak pertama.
Christian Hadinata mengatakan kondisi tersebut disebabkan karena padatnya jadwal turnamen yang yang dijalani.
Untuk itu, mendekat Olimpiade, legenda bulutangkis ini minta PBSI agar selektif memilih turnamen mana yang akan diikuti dan mana yang tidak.
Susy mengatakan, kalau tahun lalu banyak ikut turnamen untuk mendapatkan peringkat atas. Tapi menjelang Olimpiade ini harus diatur mana turnamen yang harus dipertahankan dan mana yang tidak.
Susy mencontohkan, Kevin/Marcus tetap di peringkat 1, kalau satu atau dua turnamen sudah juara, maka turnamen ketiga tidak perlu diikuti.
Tapi untuk mengantisipasi poin kurang, semua turnamen didaftarkan, tapi untuk jaga-jaga saja, "Kalau poin kurang, maka harus dikejar di turnamen berikutnya," ujar peraih medali emas Olimpiade Barcelona itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H