Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Seikat Bunga Mawar yang Meredam Panasnya Iran dan AS

8 Januari 2020   07:38 Diperbarui: 8 Januari 2020   09:54 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas sepakbola Amerika Serikat membatalkan rencananya untuk melakukan pemusatan latihan timnya di Qatar. 

Semula Timnas Amerika bakal melakukan training center di Akademi Aspire, Doha, dari 5 sampai 25 Januari 2020, mereka akan menjalani laga friendly match pada 1 Pebruari mendatang melawan Kosta Rika.

Sehubungan situasi yang memanas sesudah terbunuhnya Komandan Brigade Al-Quds, unit elite Garda Revolusioner Republik Islam Iran,  Jenderal Qassem Soleimani, atas perintah Presiden AS Donald Trump, mereka tidak mau ambil resiko. Seperti diketahui, Qatar merupakan sekutu satu-satunya Iran di Timur Tengah.

Tindakan represif diambil, TC mereka dipindahkan ke Bradenton, Florida, AS.

Iran bersumpah akan membalas dendam, dan konflik antara Iran dan Amerika dikhawatirkan bakal menyeret dan memicu timbulnya Perang Dunia ke 3.

Situasi memanas itu tentu akan berdampak kepada negara-negara yang memiliki kepentingan di Timur Tengah.

Mayjen Soleimani seorang yang dihormati bukan saja di negaranya, namun juga di kawasan Timur Tengah pada umumnya, jenderal yang memiliki peran penting.

Mau tidak mau, dengan demikian gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar mendapat ancaman. Qatar merupakan satu-satunya sekutu Iran di Timur Tengah. 

Hal tersebut menyebabkan mengapa Qatar dibenci oleh negara-negara tetangganya di Timur Tengah. Qatar dianggap sebagai negara pendukung terorisme.

Beberapa negara Arab bahkan sudah memblokade penerbangan ke Qatar.

FIFA sebagai operator sepakbola berharap agar blokade-blokade penerbangan itu dicabut.

Mengenai situasi memanas itu, FIFA enggan memberikan komentarnya mengingat masih ada waktu tiga tahun lagi menuju Nopember 2022, saat pagelaran sepakbola paling akbar ini dihelat.

Penetapan Qatar sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2022 sempat dihembus isu kalau terkait dengan korupsi.

Mantan Presiden UEFA Michael Platini, pada Selasa (18/6/2019) ditangkap di Nanterre, bagian barat Perancis. Mantan pemain Timnas Perancis itu ditangkap karena dituduh sebagai tersangka suap penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Penetapan Qatar sebagai tuan rumah terjadi pada tahun 2010 dengan mengalahkan kandidat lainnya di antaranya Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Pada 10 hari menjelang pengumuman siapa yang menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2020, Platini diketahui mengadakan pertemuan rahasia di Istana Elyse, Paris, (23/11/2010). Peraih tiga kali Ballon d'Or beruntun itu mengadakan pertemuan dengan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Pangeran Qatar, Tamim bin Hamad Al-Thani (sekarang Emir Qatar).

Semasa sebagai Presiden UEFA, Platini juga terseret kasus penyelewengan dana yang juga melibatkan mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter.

Qatar juga sempat dikritik soal HAM pada para pekerja stadion.

Lepas dari kondisi demikian, Qatar kini dituntut untuk menjamin keamanan para peserta Piala Dunia dan para wisatawan yang datang ke sana untuk menyaksikan gelaran.

Sebagai tuan rumah dan demi menjaga reputasi di mata dunia, tentu diharapkan Qatar bisa menjadi tuan rumah yang baik dan aman bagi semua peserta.

Apalagi Qatar sudah menggelontorkan sekian banyak dana untuk menjadi tuan rumah.

Mungkinkah tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2020 bakal dipindahkan ke negara lain?

Beberapa pertemuan

Andai saja Perang Dunia benar-benar terjadi, maka banyak dampak yang bakal terpengaruh, di antaranya di olahraga sepakbola.

Perhelatan Piala Dunia bakal diboikot, mengingat Qatar merupakan sekutu Iran. Dan gelaran liga-liga Eropa bakal berakhir sebelum waktunya, demi keselamatan para pemain.

Iran dan AS sudah bermusuhan sejak lama. Sejak 1979 dimana terjadi Revolusi Iran, hubungan antara Iran dan AS sudah memburuk. Hubungan diplomatik kedua negara sudah putus.

Namun di sepakbola, terdapat beberapa pertemuan di antara mereka.

Pada Piala Dunia 1998 di Perancis, AS dan Iran bergabung di Grup F bersama dua negara lainnya, yaitu Yugoslavia dan Jerman.

Pada pertemuan di fase grup itu, Iran menang atas AS dengan skor 2-1. Laga ini digelar di Stade de Gerland, Lyon, pada 21 Juni 1998.

Pada saat itu, Iran unggul 2-0 terlebih dahulu lewat gol yang diciptakan oleh Mehdi Mahdavikia di menit ke 83, dan menit ke 41 oleh Hamid Reza Estill. AS memperkecil ketinggalan menjadi 1-2 lewat gol yang dicetak oleh Brian McBride di menit ke 87.

Pada saat itu, Iran dilatih oleh Jalal Talebi dan AS dilatih oleh Steve Simpson.

Namun, baik Iran maupun AS gagal melaju ke babak knock-out, karena AS akhirnya menduduki posisi juru kunci grup dan Iran di tempat ketiga. Dari Grup F itu yang lolos adalah Jerman dan Yugoslavia.

Laga antara antara Jerman dan Yugoslavia tidak akan seseru laga antara Iran dan AS. Namun laga antara Iran dan AS yang berseteru secara politik, inilah yang menarik perhatian dunia. 

Dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, laga ini pun dijaga ekstra ketat oleh aparat keamanan Perancis. 

Sebelum kick off, baik AS maupun Iran menunjukkan sikap bersahabat. Para pemain Iran memberikan bunga mawar kepada para pemain AS, para pemain AS pun memberikan beberapa cendera mata.

Mereka ingin menunjukkan kalau sepakbola itu jauh dari hal-hal yang berbau politik.

Pertemuan selanjutnya, dalam friendly match tahun 2000, AS dan Iran bermain imbang 1-1.

Sesudah itu, tidak ada lagi pertemuan antara mereka keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun