Menurut Tisha, selain meminta laporan teknis, Shin juga akan meminta laporan non-teknis yang kecil-kecil. "Seperti makanan atau cucian pakaian," ujar Tisha.
Shin yang mengantarkan Timnas U-23 negaranya ke perempatfinal Olimpiade Rio de Janeiro itu juga akan membawa tiga orang dalam staf kepelatihannya.
Setelah mengamati beberapa laga yang dimainkan Indonesia, Shin mendapatkan bahwa kelemahan Indonesia ada pada aspek fisik. "Indonesia sudah loyo ketika memasuki menit ke 70, apapun taktik yang diterapkan akan tidak berguna jadinya kalau fisik tidak prima," ujarnya.
Oleh karenanya, Shin membawa serta Lee Jae-hong sebagai pelatih fisik, Kim Hae-won sebagai pelatih kiper dan Gong Oh-kyun dalam staf pelatihnya. Oh-kyun sempat mendampingi Shin dalam menangani Timnas U-20 Korea.
Pengangkatan Shin sebagai arsitek merupakan sejarah bagi Indonesia. Pasalnya Shin merupakan orang Asia kedua yang pernah melatih Indonesia. Sebelumnya, Choo Sheng Quee asal Singapura melatih Indonesia pada 1951-1953.
Peran coach-manager pada Shin merupakan sesuatu yang baru dalam dunia kepelatihan di Indonesia. Kita nantikan pembuktian dari Shin, apakah tren pelatih Asia Timur juga berdampak positif bagi Indonesia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H