Manajemen Persija Jakarta tak pelak memperpanjang kontrak berdurasi tiga tahun kepada striker asal Kroasia, Marko Simic.
Jarang terjadi pemain asing yang di dikontrak suatu klub Indonesia lebih dari satu tahun.
Hal tersebut dikarenakan kocek yang harus dirogoh klub untuk membeli pemain asing rata-rata lebih mahal ketimbang pemain lokal.
Lagi pula, kini banyak pemain lokal yang tidak kalah mutunya dari pemain luar negeri.
Akan tetapi, setelah dua musim membela Persija, Marko Simic malah diikat kontrak lagi selama 3 tahun terhitung awal tahun 2020.
Persija tertarik dengan penampilan pria berusia 31 tahun itu, dia merupakan mesin gol. Marko Simic juga dinobatkan sebagai top skorer Liga 1 Shoppee 2019.
33 pertandingan bersama Macan Kemayoran, membukukan 28 gol.
Dalam dua musim bersama Persija di berbagai ajang, pemain kelahiran Rijeka itu, ditambah ketika membela Melaka United (di Liga Super Malaysia), dia sudah mencatat 75 gol dari 85 main.
CEO Persija Ferry Paulus mengatakan perpanjangan kontrak Simic bahkan sudah dilakukan sebelum berakhirnya ajang Liga 1 2019. Sampai 2023.
Simic yang memang sudah memendam keinginan untuk tetap bertahan di Persija itu, gayung bersambut, Simic pun menorehkan tanda tangan perpanjangan.
Menjelang akhir Shoppee sempat beredar isu bahwa Simic bakal hijrah ke klub lain, tapi bukan di Indonesia. Simic tidak jelas menjawab.
Namun akhirnya, Simic menyebutkan dua klub luar Indonesia yang mengajukan tawaran kepada dirinya. Dua klub itu adalah Fenerbache (Turki) dan AZ Alkmaar (Belanda).
Kedua pinangan tersebut datang sekitar 8-9 hari yang lalu. "Tapi saya putuskan tetap di Persija," ujar Simic.
Simic pun merasa bangga, di puncak kariernya, dia sempat berdoa, dan akhirnya setidaknya dia masih di Persija dan tinggal di sini (Indonesia) tiga tahun lagi. "Sudah lama saya inginkan, tentu ini sangat menyenangkan," katanya.
Sebelum melanglang ke Indonesia berkiprah di Persija, Marko Simic cuma mencetak 9 gol dari 9 laga di Melaka United.
Statistik juga berbicara, dalam kurun waktu 2006-2017, Simic hanya membobol 25 gol di 8 klub yang berbeda.
Bahkan Simic cuma main satu kali bersama Negeri Sembilan FA pada musim 2016-2017.
Seperti kata peribahasa, kalau jodoh tak kan lari kemana, Simic pun mendarat di Indonesia dan bergabung dengan Persija Jakarta pada 2018.
Membela tim ibukota, Simic berubah menjadi sosok pemain yang membuat keder lawan-lawannya. Di musim perdananya ketika bergabung dengan Bambang Pamungkas dkk, di Liga 1 Simic membobol gawang lawan dengan 17 gol.
Pada musim yang baru saja berakhir, dia dinobatkan menjadi top skorer dengan 28 gol dari 33 pertandingan Shoppee.
Kendati terhalang oleh masalah bahasa, tapi begitu bergabung dengan Bepe dkk, permainan Simic langsung nyetel.
Para pemain Persija yang menjadikan Simic sebagai Target Man, memang tidak disia-siakan begitu saja untuk membobol gawang lawan.
Nama-nama seperti Heru Susanto, Riko Simanjuntak, atau Novri Setiawan sering memanjakan Simic dengan umpan-umpan matangnya.
Bambang Pamungkas yang memutuskan gantung sepatu pada 2020 ini ikhlas, karena Persija kini memiliki sosok penggantinya. "Cedera saya dalam sepuluh tahun terakhir lebih banyak, Simic striker terbaik di Indonesia, ini adalah saat yang tepat," ujar Bepe.
Dua guncangan menimpa Simic. Simic sempat diperiksa terkait pelecehan seksual yang dilakukannya di Australia. Dan guncangan kedua adalah, soal gosip hubungannya dengan artis Via Vallen.
Namun, kedua cobaan tersebut tidak mempengaruhi produktivitasnya di lapangan. Bravo Simic.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H