Seiring berakhirnya hari-hari di tahun 2019 ini, maka berakhirlah pula perhelatan sepakbola Liga 1 Shoppee 2019, Bali United sudah tidak terkejar lagi oleh tim-tim lainnya sebagai jawaranya. Tinggal menyisakan satu laga lagi, tiga tim sudah dipastikan mengalami degradasi ke Liga 2 musim depan.
Ketiga tim yang turun kasta tersebut adalah Kalteng Putra, Semen Padang, dan PSBL Badak Lampung.
Tempat mereka akan digantikan oleh tim dari Liga 2 yang naik kasta, Persita Tangerang, Persik Kediri, dan Persiraja Banda Aceh.
Klasemen akhir Liga 1 Shoppee 2019 akan diketahui sebelum habisnya kalender 2019.
Pada Selasa (17/12/2019), klub Macan Kemayoran melakoni laga kandang pamungkas mereka di Liga 1 Shoppee 2019. Persija Jakarta menghadapi Persebaya Surabaya.
Sempat dikhawatirkan turun degradasi, namun pelatih Edson Tavares berhasil membawa Persija Jakarta tetap bertahan di Liga 1 musim depan.
Namun, seperti ada peribahasa, ada pertemuan ada pula perpisahan.
Maka tim ibukota ini dan masyarakat Indonesia akan berpisah dengan seseorang sosok legenda sepakbola Nusantara.
Bambang Pamungkas (39) mengisyaratkan, laga timnya melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2019) adalah juga sebagai laga terakhirnya sebagai seorang pemain sepakbola.
Setelah berakhirnya gelaran Liga 1 Shoppee 2019, pria yang akrab disapa Bepe itu akan gantung sepatu.
Tak pelak, bagi para penggemarnya, ada kesan kesedihan terhadap apa yang diputuskan pemain andalan Garuda itu.
Dua dekade sudah pria kelahiran Semarang itu berkarier sebagai pesepakbola profesional. Banyak sudah gelar yang diberikan Bepe untuk "tim oranye".Â
Selain berkarier di luar negeri, Bepe memberikan Persija Jakarta gelar juara Liga 1 2018, Piala Presiden 2018, dan Divisi Utama 2001.
Klub-klub luar negeri yang sempat dibela Bepe antara lain Selangor FC dan EHC Norad (Belanda).
Klub negeri Jiran, Selangor FC itu, diberinya tiga trofi pada 2005, yaitu Piala FA Malaysia, Piala Malaysia, dan Malaysia Premier League.
Sepanjang 12 tahun kariernya di Tim Garuda (dari 2000 hingga 2012) Timnas Indonesia tiga kali runner-up Piala AFF, masing-masing pada 2010, 2002, dan 2000.
Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso merasa salut dengan Bambang Pamungkas. Menurut Aji, Bambang selalu bersikap baik di dalam maupun luar lapangan dan seharusnya Bambang menjadi panutan bagi pemain sepakbola lainnya.
Aji Santoso dan Bambang Pamungkas terkait perbedaan 10 tahun usia antara keduanya, tapi keduanya pernah sama-sama berbarengan saat mereka memperkuat Timnas Merah Putih di Piala Asia 2000.
Pada saat itu, Bambang Pamungkas merupakan seorang striker muda bersama Persija Jakarta yang baru bersinar, sedangkan Aji pada saat itu sudah akan memasuki pada penghujung kariernya, 30 tahun.
"Semoga dia sukses pada kariernya di luar sepakbola," kata Aji.
Sosok Bambang Pamungkas bagi saya sendiri adalah dia memang salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Indonesia dalam sepakbola.
Dan yang paling membuat saya kagum adalah kemampuan Bambang yang sering mencetak gol lewat sundulan kepalanya.
Gol-gol indah sering diciptakan Bambang lewat sundulan kepalanya.
Di saat beberapa pemain seangkatannya, seperti Kurniawan Dwi Yulianto atau Budi Sudarsono sudah lebih dulu gantung sepatu sebagai pesepakbola, inilah juga yang saya kagumi, Bambang masih di lapangan hijau.
Rumor Bambang Pamungkas gantung sepatu setelah laga kandang terakhirnya melawan Persebaya Surabaya di Liga 1 Shoppee menjadi trending topic sejak Minggu (15/12/2019).
Rumor pensiunnya pemain nomor punggung 20 ini tercium dalam unggahan Persija Jakarta di Instagram.
"Laga home pamungkas!"Â
Sedangkan Bepe sendiri lewat Twitternya memberikan kode khusus.
"Sedang memilah rasa dan kata buat hari Selasa....#
Netizen membanjiri medsos mengemukakan isi hati mereka tentang sosok seorang Bambang Pamungkas.
Kharismanya kuat, memotivasi banyak orang, striker terbaik Asia, kapten yang profesional, sundulannya maut, panutan, sulit membenci Bepe, dan banyak lainnya.
Namun semua cuitan atau isi hati mereka yang datang juga bukan dari penggemar Persija saja, pada intinya mereka sangat menyukai sosok seorang Bambang Pamungkas dan memang sangat sulit untuk membenci sang legenda Indonesia.
Laga pekan ke 33 antara Persija melawan Persebaya itu sendiri berakhir untuk kemenangan Bajul Ijo dengan skor 2-1.
Tim asuhan Aji Santoso unggul 2-0 terlebih dahulu lewat gol yang diciptakan oleh Osvaldo Haay di menit ke 8, dan dari Diogo Campos di menit ke 23. Gol kedua ini berasal dari assist Haay juga.
Wasit menunjuk titik putih di menit ke 31 untuk Persija, karena Otavio Dutra menyentuh bola dengan tangannya di kotak terlarang.
Kiper Persebaya Miswar Saputra sempat menepis bola sepakan penalti Marco Simic. Bola muntah.
Namun akhirnya Simic tidak menyia-nyiakan bila muntah tersebut. Gol.
Bepe sendiri baru main pada 15 menit terakhir, dari tribun para suporter Persija di tribun serentak membentangkan banyak spanduk "20".
Sebagai ucapan salut buat Bambang Pamungkas yang selalu memakai kaos bernomor punggung 20. Pada 2020, si nomor punggung 20 gantung sepatu.
Selama 20 tahun berkiprah di sepakbola, 200 gol dari 352 laga bersama Macan Kemayoran sudah diciptakannya.
Dalam konferensi pers usai laga, mata Bepe terlihat berkaca-kaca, inilah saat terakhir pria kelahiran 10 Juni 1980 itu berbicara kepada awak media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H