Namun seperti bangkit dari mimpi, perlahan-lahan Hendra/Ahsan mulai memperkecil ketinggalan, menjadi 17-18.
Sebuah pengembalian kok dari Endo menyangkut di net, Hendra/Ahsan pun akhirnya menyamakan kedudukan 18-18.
Endo gagal menyeberangkan kok, Hendra/Ahsan mulai unggul 19-18.
Setelah match point pada kedudukan 20-19, sebuah smes menyilang yang tidak keras dari Hendra tidak mampu dikembalikan ganda Jepang tersebut.
Hendra/Ahsan pun menutup dengan kemenangan gim kedua ini (dalam tempo 20 menit) dengan skor 21-19!Â
Hendra tenang, Ahsan langsung bersujud mencium lapangan. Dan seperti saya, saya yakin penonton Indonesia pun mendesah gembira, begitu pukulan Hendra yang tidak dapat dikembalikan Watanabe.
Smes terakhir dari Hendra tersebut sekaligus memastikan Indonesia membawa pulang satu gelar dari BWF World Tour Finals Guangzhou 2019.
Apa yang dicapai ganda yang dijuluki"The Daddies" itu memang luar biasa.
The Daddies dengan demikian mengoleksi tiga gelar turnamen BWF paling bergengsi pada tahun 2019 ini. Selain yang teranyar, dua gelar lainnya adalah All England dan Kejuaraan Dunia.
Hendra Ahsan pun menciptakan rekor pertemuan superior atas Endo/Watanabe, yaitu 6-2 untuk keunggulan Hendra/Ahsan.
Sepanjang tahun 2019 ini Hendra/Ahsan mencapai prestasi dengan menembus 11 final BWF, juara tiga gelar bergengsi dan satu Super 300.