Tiga gol dari penalti Marco Simic dan satu dari tendangan jarak jauh Ramdani Lestaluhu memenangkan Persija Jakarta atas Madura United pada laga lanjutan Liga 1 Shoppee pekan ke 32 yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jum'at (13/12/2019).
Alhasil, tim yang diasuh Edson Tavares ini naik ke posisi ke 12 klasemen sementara Liga 1 Shoppee 2019 dengan raihan poin 41.
Tinggal menyisakan dua pekan, tim Macan Kemayoran memastikan tetap bertahan di Liga 1 musim depan.
Di saat bersamaan, di Stadion Moch. Soebroto, PSIS Semarang menang atas tamunya Semen Padang dengan skor 2-0.
Kekalahan, membuat Kabau Sirah menjadi juru kunci dengan 31 poin.
Posisi Persija sudah tidak mungkin lagi untuk disalip oleh tiga tim terbawah, Perseru Badak Lampung, Kalteng Putra, dan Semen Padang.
Ketiga tim tersebut dipastikan jatuh ke Liga 2 di musim depan.
Kalteng Putra dan Semen Padang merupakan dua tim promosi di Liga 1 2019.
Usai laga, pelatih Madura United, Rasiman, sewot.Â
Rasiman menyindir wasit Thoriq Alkatiri layak masuk rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai pemberi penalti terbanyak dalam satu laga.
Rasiman menilai keputusan yang diambil wasit asal Jawa Barat itu kontroversial, tidak ada terjadi sesuatu pelanggaran di kotak penalti.
Algojo dari sepakan penalti semuanya diciptakan oleh pemain asal Kroasia Marco Simic, masing-masing di masa injury time babak pertama, menit ke 29, dan menit ke 21.
Penalti di injury time babak pertama, wasit menilai ada pelanggaran kepada Sandi Suthe yang dilakukan oleh Rendika.
Sebelumnya, Fitra Ridwan juga dinilai dilanggar oleh Jaimerson.
Sedangkan penalti di menit ke 21, Jaimerson dianggap melanggar Marco Simic.
Rasiman mengatakan, Thoriq pantas diberikan "penghargaan" untuk rekor tiga penalti yang terjadi hanya dalam satu babak. "Memecahkan rekor," sindir Rasiman.
Rasiman menjelaskan, pada penalti pertama, Thoriq sudah memutuskan tidak terjadi sesuatu pelanggaran, akan tetapi wasit kedua membisikan itu pelanggaran, sehingga Thoriq merubah keputusannya, penalti.
Yang kedua, sebetulnya telah terjadi pelanggaran dulu kepada Zulfiandi, namun akhirnya wasit memutuskan penalti buat Persija.
Rasiman mengatakan ketiga keputusan penalti bisa diperdebatkan.
Oleh karenanya, Rasiman meminta PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator liga, agar menerapkan teknologi VAR pada berlangsungnya kompetisi-kompetisi berikutnya. Hal ini semata-mata menurut Rasiman, demi meningkatkan kualitas liga.
"Bila menurut VAR, itu penalti saya tidak akan protes," ujar Rasiman.
Rasiman menambahkan, pelajaran ini mengajarkan bahwa teknologi itu perlu supaya tidak terjadi prejudice.
Melihat pada hasil yang "aneh" timbul kecurigaan kalau Madura United memang sengaja untuk mengalah dari Macan Kemayoran.
Akan tetapi tuduhan itu disanggah oleh Rasiman.
"Kami menurunkan semua pemain terbaik, termasuk Zulfiandi yang baru balik dari Filipina (SEA Games), jelas kami tidak melakukan itu, saya kasihan menyaksikan kejiwaan anak-anak usai kebobolan tiga gol dari penalti, ini adalah laga terburuk sepanjang hidup saya" ujarnya.
Empat gol yang dilesakkan Macan Kemayoran tak mampu dibalas oleh sesuatu gol pun oleh Zulfiandi dkk.
"Terimakasih untuk semua, kami akhirnya bisa main lagi di Liga 1 musim depan," ujar Tavarez. Pelatih asal Brasil ini tersenyum usai timnya menang dengan empat gol tanpa balas.
Kalteng Putra, Semen Padang, dan PSBL Badak Lampung yang turun kasta ke Liga 2 bakal digantikan Persita Tangerang, Persik Kediri, dan Persiraja Banda Aceh yang naik kasta dari Liga 2 musim depan.
Sementara semangat berapi-api Persela Lamongan untuk tetap bertahan di Liga 1 musim depan akhirnya kecapaian.
Menyisakan dua laga, Persela kini berada di posisi 14 dengan 40 poin. Mereka tetap bertahan di Liga 1 musim depan.
Saking bersemangatnya, pada laga melawan Perseru Badak Lampung yang berlangsung di Stadion Surajaya, Lamongan, 20 Nopember 2019 lalu, para suporter Persela membuat kekacauan dengan tumpah ruah ke dalam lapangan dan merusak segala sesuatu dan melakukan pembakaran.
Hal ini terjadi karena salah seorang pemainnya gagal mengeksekusi penalti.
Komdis PSSI pun akhirnya memberikan denda dan sanksi kepada Persela, di antaranya laga Persela dilarang disaksikan oleh para suporternya sampai akhir Liga.
Maksud hati ingin terus memberikan semangat supaya tetap bertahan di Liga 1, mereka malah dikenai sanksi.
Yang lalu biarlah berlalu, namun akhirnya Persela berhasil bertahan di Liga 1 musim depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H