Dilatarbelakangi kesadaran untuk melawan korupsi, PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) pada 31 Oktober 2003 mengeluarkan resolusi dan menetapkan tanggal 9 Desember sebagai Hari Anti Korupsi Internasional.
Pada edisi 2019 ini, peringatan hari untuk meningkatkan kesadaran akan tidak melakukan korupsi itu diperingati di Indonesia dengan berbagai cara.
Di Jakarta, tepatnya di Gedung Merah Putih KPK, pada Senin (9/12/2019) diadakan acara untuk memperingati itu dengan dihadiri oleh para pejabat negara, di antaranya Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Menkominfo Johhny G Plate, Menpan dan RB Tjahjo Kumolo dan Menko Polhukam Mahfud MD.
Sedangkan Presiden Jokowi mengadakan kunjungan untuk memperingati ke SMK Negeri 57, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Selain dengan berdialog, Presiden dan murid-murid SMKN 57 juga menyaksikan pentas drama yang berjudul "Prestasi Tanpa Korupsi". Pemerannya adalah Wishnutama, Nadiem Makarim, dan Erick Thohir.
Harley, salah seorang murid SMKN 57 mempertanyakan Presiden Jokowi, kenapa koruptor tidak dihukum mati saja? Kenapa hanya sampai 15-20 tahun?.
Presiden lantas menjawab pertanyaan ini, korupsi dalam bentuk dan sekecil apapun tidak diperbolehkan. "Tidak besar, tidak kecil, tidak boleh!," kata Presiden.
Bukan hanya korupsi, tapi KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) juga tidak diperbolehkan. Bapak Jokowi mencontohkan seseorang yang langsung diterima tanpa susah payah di Perguruan Tinggi, hanya dikarenakan dia anaknya pejabat anu, pejabat ini. "Ini tidak boleh," kata bapak Jokowi.
Ada sekedar momen lucu.Â
Sebelum berdialog dengan Harley, Jokowi menanyakan nama.
"Harley, pak," kata Harley.
"Wah, Pak Erick tertawa tuh, ada kasus," ujar Presiden.
Kontan para hadirin tertawa.
Direktur Utama Garuda, Ari Askhara dipecat oleh Erick Thohir karena menyelundupkan motor Harley Davidson, dan sepeda mahal Brompton.
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengartikan korupsi sebagai bentuk penyalahgunaan uang negara untuk kepentingan pribadi dan orang lain.
Sungguh tepat apa yang yang dilakukan Polda (Kepolisian Daerah) Metro Jaya yang mulai menerapkan sistem apa yang disebut dengan body cam.Â
Terhitung pada Kamis (5/12/2019), atau empat hari menjelang Hari Anti Korupsi, Polda Metro Jaya memasang 16 unit body cam kepada 16 anggota Patroli Jalan Raya (PJR).
Tujuan pemasangan kamera tubuh itu menurut Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono adalah untuk mengawasi dan mendisiplinkan oknum polisi yang bertugas di lapangan.
Tingkah laku anggota polisi yang bertugas di lapangan dapat diawasi karena kamera ini langsung terhubung dengan ruang kontrol TMC di kantor Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya, karena kamera portabel ini sudah dilengkapi dengan WiFi, kartu seluler, dan fitur internet
Petugas yang melakukan pungli akan ditindak.
Body cam juga akan merekam kejadian-kejadian di sekitar petugas PJR, seperti penjambretan, atau kecelakaan. Alat ini dapat menindak pelanggar lalulintas dengan elektronik.
Body camera ini dipasang di seragam polisi di saku baju petugas.
Fungsi kamera tubuh ini hampir sama dengan kamera E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement), tapi E-TLE dipasang secara stasioner.
Body cam juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi semacam handy talkie. Jika satu petugas memerlukan bantuan, maka dia dapat menghubungi temannya yang lain.
Sampai saat ini, Polda Metro Jaya sudah memiliki body cam ini sejumlah 16 unit. Memasuki tahun 2020, alat ini akan menjadi perlengkapan standar polisi, seperti alat-alat lainnya semisal senjata, borgol, dan tongkat.
Eddy Pramono mengatakan alat ini nantinya akan ditambah hingga 100 unit.
"Untuk sementara ini terbatas,"
Adalah Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf dapat disebut sebagai pionir pemakaian kamera portabel tersebut.
Belum lama ini, Kombes Yusuf mengadakan lawatan serta studi banding ke berbagai negara.Â
Kamera portabel tersebut di negara-negara yang disambangi Kombes Yusuf sudah digunakan, terlebih lagi di negara adi daya Amerika Serikat.
Kemajuan teknologi di segala bidang, menyumbang juga kepolisian dalam melaksanakan tugasnya. Di ibukota Inggris, London, Met Police juga kini sudah menggunakan alat ini.
Dari segi suara, body cam tersebut dapat merekam suara dan gambar delapan jam tanpa henti secara streaming.
Petugas PJR sering mencari-cari kesalahan untuk ditilang, yang ujung-ujungnya mereka ingin diberi uang untuk damai. Untuk itulah kemajuan teknologi menciptakan body camera.
Selamat Hari Anti Korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H