Begitu mendengar kabar berpulangnya Ir Ciputra, kenangan saya teringat kembali kepada sosok beliau pada sekitar empat bulan yang lalu.
Pada suatu kesempatan, ketika saya jalan-jalan di Mall Ciputra, Jakarta Barat. Ketika duduk di bangku, seorang bapak menyapa seorang yang melintas. "Ciputra, halo?" Kata bapak yang duduk di sebelah saya.
Mendengar itu, saya bertanya kepadanya, "Mana Ciputra?" Tanya saya.
"Itu... " Kata bapak berpakaian hijau.
"Oh ya" kata saya.
Saya mengenal pengusaha Ciputra lewat media massa, baik majalah, buku, dsb.
Saya pun mendekati Ciputra, dan menyapa beliau.
Sepertinya Pak Ciputra sedang "cari angin". Beliau hanya ditemani dua orang di sampingnya, barangkali cucu beliau.
"Pak Ciputra ya?" Tanya saya.
Pak Ciputra pun tersenyum.
Seperti diketahui, Mall Ciputra yang saya kunjungi merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan propertinya.
Seperti banyak diberitakan kini Pak Ciputra sudah berpulang pada usianya yang ke 88 tahun. Beliau adalah seorang pengusaha nasional yang banyak berkecimpung di bidang properti.
Banyak tokoh dari berbagai kalangan berdukacita dan mengenang Dr (HC) Ir Ciputra dari pengalaman mereka.
Duka mendalam atas kepulangan Ciputra bukan saja para pejabat dan tokoh politik, dari dunia olahraga, khususnya bulutangkis ikut merasakan kehilangan atas kepergian beliau.
Ciputra merupakan pendiri dari klub bulutangkis PB Jaya Raya. PB Jaya Raya didirikan pada tahun 1975 atas usulan dari Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, kemudian digolkan oleh pengusaha Ciputra.
Seperti diketahui, Rudy Hartono menorehkan prestasi luar biasa di bulutangkis, terutama menjuarai turnamen All England. Keberhasilan Rudy Hartono inilah yang mengilhami Ciputra untuk mendirikan klub bulutangkis.
Usulan Ciputra lantas direstui oleh Ali Sadikin. Ali Sadikin juga mengusulkan, selain bulutangkis, Jaya Raya juga mendirikan klub sepakbola dan atletik.
Beberapa waktu berlalu, Ciputra akhirnya hanya fokus pada bulutangkis saja. Ali Sadikin pun menerima dengan berat hati dibubarkannya atletik dan sepakbola.
Ciputra menilai kedua olahraga tersebut sulit melahirkan prestasi di tingkat internasional. Ciputra hanya ingin fokus di bulutangkis.
Ciputra berpendapat untuk menjadi juara nasional biarlah orang lain yang membinanya. Padahal saat itu, klub sepakbola Jayakarta menjadi juara nasional.
Semula berada di GOR Kuningan, klub Jaya Raya kini berada di kompleks sekolah atlet, Ragunan, Jakarta Selatan.
Banyak atlet-atlet bulutangkis berprestasi internasional yang lahir dari Jaya Raya ini. Siapa tak kenal dengan Susy Susanti, Hendra Setiawan, atau Marcus Fernaldi Gideon?
Nama-nama lain pendahulu yang bergabung dengan Jaya Raya antara lain Retno Kustiyah, Minarni, Imelda Wigoena, dan Rudy Hartono.
Atlet-atlet yang dibesarkan Jaya Raya mengucapkan perasaan kehilangan yang mendalam dan dukacita atas kepergian Ciputra.
Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan, Susy Susanti, menulis di akun instagramnya masing-masing.
"Selamat jalan Pak Ciputra,"
Di Instagram, Susy Susanti juga mengucapkan terimakasih atas segala jasa-jasa dan perhatian dari Ciputra. Baik untuk bulutangkis Indonesia, klub Jaya Raya. "Juga buat saya,".
"Ciputra" dan "Pak Cip" menjadi trending topic di Twitter.
Ciputra meninggal dunia di Singapura pada pukul 1.05 waktu setempat, Rabu (27 Nopember 2019) dalam usia 88 tahun.
Sosok yang dekat Ciputra, mengatakan dalam beberapa waktu terakhir, Ciputra sering cuci darah. Cuci darah, atau hemodialis, adalah tindakan yang dilakukan untuk membersihkan dan membuang kotoran-kotoran yang mengendap di organ ginjal.
Apabila dibiarkan, kotoran atau sisa cairan yang menumpuk di ginjal akan menjadi racun dan merusak organ tubuh lainnya.
Di perjalanan hidupnya, suami dari Dian Sumeler itu pernah kuliah dan meraih gelar insinyur jurusan Teknik Arsitektur dari ITB (Institut Teknologi Bandung).
Kekayaan pria kelahiran Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931 tersebut, diperkirakan mencapai 1,3 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 18,3 triliun. Forbes menempatkan Ciputra di posisi ke 27 orang terkaya di Indonesia.
Dan ke 1941 orang terkaya di dunia.
Selamat jalan Pak Ciputra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H