Ketika naik podium, sembari pengibaran bendera Merah-putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya, mata Susy mengucurkan air mata.
Inilah kali pertama Indonesia membawa pulang medali emas dari Olimpiade sepanjang keikutsertaan.Â
Uniknya, di Olimpiade Barcelona 1992 itu, Alan Budikusuma, yang saat itu berstatus sebagai pacar Susy, juga menggaet medali emas di nomor tunggal putra.
Julukan "Pengantin Emas Olimpiade" lantas diberikan oleh media internasional kepada Susy dan Alan.
Alan dan Susy lantas resmi memulai hidup baru sebagai sepasang suami-istri pada 1997.
Di kelompok, Susy dkk juga membawa pulang Piala Sudirman (lambang supremasi beregu campuran) pada 1989 untuk pertama kalinya.
Sebelum gantung raket pada usianya yang ke 26, di antara periode sesudah mendapat emas Olimpiade Barcelona, Susy dkk juga sempat membawa pulang Piala Uber pada 1994 dan 1996. Di Olimpiade Atlanta 1996, Susy memperoleh medali perunggu.
Sesudah gantung raket serta memulai hidup baru bersama Alan Budikusuma, Susy sempat mendirikan Olympic Badminton Hall, gedung bulutangkis di kawasan Bulungan, Jakarta.
Kembali.
Film Susi Susanti: Love All ternyata juga mendapat dukungan dari BWF (Badminton of World Federation). Sebuah film yang bisa mengobati kerinduan para pecinta bulutangkis tanah air kepada legenda.
Untuk dukungan yang diberikan Federasi Bulutangkis Dunia tersebut, banyak kalangan merasa berterima kasih.Â