Kabar gembira tersirat di suasana momen pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin, Minggu (20/10/2019).
Pemanjat tebing Aries Susanti Rahayu pada Sabtu (19/10/2019) meraih medali emas di IFSC (International Federation of Sport Climbing) World Cup 2019, Xiamen, Cina.
Tak hanya itu, Aries juga memecahkan rekor lama di nomor speed atas nama Song Yi Ling asal Cina. Di final, wanita asal Grobogan, Jawa Tengah itu, mengalahkan Song. Song hanya mencatat waktu 9.032 detik, sedangkan Aries mencatat waktu 6.995 detik.
Dengan angka dibawah 7 detik itu, Aries membuat rekor baru. Adapun rekor lama yang dibuat Song Yi Ling di nomor speed adalah 7.101 detik. Rekor ini dibuat pada bulan April lalu.
Bagi wanita berusia 24 tahun ini, inilah emas pertama yang dikantonginya di tahun ini. Sebelumnya, Aries hanya membawa pulang medali perak pada Mei lalu di Kejuaraan Dunia Wujian, Tirai Bambu.
Secara keseluruhan, peraih medali emas Asian Games 2018 ini sudah mengantongi empat medali emas dari Kejuaraan Dunia. Tiga lainnya diperoleh tahun 2018 lalu di IFSC Chong Qing, Wujiang, dan Xiamen. Semuanya di Cina.
Rekor yang ditoreh wanita kelahiran 21 Maret 1995 itu memotivasi dirinya untuk mewujudkan mimpinya tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Adapun kualifikasi Olimpiade tersebut akan diadakan pada 28 Nopember hingga 1 Desember 2019 di Toulouse, Perancis.
Olimpiade Tokyo 2020 sendiri nantinya hanya akan mempertandingkan nomor kombinasi. Nomor kombinasi ini adalah perpaduan dari nomor speed (nomor spesialisasi Aries), bouldering, dan lead.Â
Selain Aries, ikut juga ke Toulouse, nama-nama pemanjat tebing lainnya, seperti Alfian Muhammad Fajri, Fachtur Roji, Aspar Jaelolo, dan Nurul Iqamah.
Untuk itu, Aries bersama pemanjat tebing lainnya, dan para pelatih sedang mempersiapkan program latihan untuk nomor yang bukan spesialisasi Aries, yaitu nomor bouldering, dan lead.
Adapun tebing Lembah Harau di Sumatera Selatan utamanya dijadikan Aries dan pemanjat tebing lainnya untuk melatih fisik dan mental, juga teknik, semenjak beberapa bulan terakhir.Â
Asep Rahmat, manajer tim panjat tebing Indonesia, menilai selama ini wanita yang sempat duduk di bangku kuliah Universitas Muhammadiyah itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan tim pelatih. Cuma, menurut Asep, kini tim pelatih harus menempa Aries lebih lagi untuk nomor bouldering dan lead.
Dalam jarak dekat, performa Aries akan diuji pada 26-27 Oktober 2019 di Inzai, Jepang, Kejuaraan Dunia nomor lead.
Dalam prestasinya, nama Aries Susanti mulai populer ketika dia memperoleh medali emas di nomor speed Mei 2018 di Kejuaraan Dunia Chong Qing, Cina.
Aries semakin dikenal ketika mengantongi medali emas Asian Games 2018, di situ Aries mengalahkan Song dan Puji Lestari, seniornya.
Sebelumnya, wanita yang sempat mengambil kuliah jurusan manajemen tersebut membawa pulang medali perunggu Piala Dunia Tai'an, Cina, nomor kecepatan.
Sementara medali perak juga dikantongi Aries tahun 2017, Piala Dunia Xiamen.
Namun debut perdana wanita yang sempat menekuni olahraga lari di SD tersebut di laga internasional adalah pada Piala Dunia di Iran, dia meraih medali perunggu, September 2017. Aries kalah di empat besar dari Song Yi Ling.
Namun kini, Aries yang dulu kalah dari Song, kini mengalahkan Song, bahkan mencatat rekor baru di bawah 7 detik!
Tak pelak wanita yang dijuluki Spider Women asal Indonesia itu dialiri banyak pujian, bukan hanya dari penonton yang langsung menyaksikan di Xiamen.
Pujian juga datang dari netizen Indonesia, serta dari berbagai penjuru dunia, seperti dari Amerika Serikat, Portugal, Australia (Melbourne, Sydney), Mexico, juga dari Malaysia. Hingga Senin (21/10/2019).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H