Adapun tebing Lembah Harau di Sumatera Selatan utamanya dijadikan Aries dan pemanjat tebing lainnya untuk melatih fisik dan mental, juga teknik, semenjak beberapa bulan terakhir.Â
Asep Rahmat, manajer tim panjat tebing Indonesia, menilai selama ini wanita yang sempat duduk di bangku kuliah Universitas Muhammadiyah itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan tim pelatih. Cuma, menurut Asep, kini tim pelatih harus menempa Aries lebih lagi untuk nomor bouldering dan lead.
Dalam jarak dekat, performa Aries akan diuji pada 26-27 Oktober 2019 di Inzai, Jepang, Kejuaraan Dunia nomor lead.
Dalam prestasinya, nama Aries Susanti mulai populer ketika dia memperoleh medali emas di nomor speed Mei 2018 di Kejuaraan Dunia Chong Qing, Cina.
Aries semakin dikenal ketika mengantongi medali emas Asian Games 2018, di situ Aries mengalahkan Song dan Puji Lestari, seniornya.
Sebelumnya, wanita yang sempat mengambil kuliah jurusan manajemen tersebut membawa pulang medali perunggu Piala Dunia Tai'an, Cina, nomor kecepatan.
Sementara medali perak juga dikantongi Aries tahun 2017, Piala Dunia Xiamen.
Namun debut perdana wanita yang sempat menekuni olahraga lari di SD tersebut di laga internasional adalah pada Piala Dunia di Iran, dia meraih medali perunggu, September 2017. Aries kalah di empat besar dari Song Yi Ling.
Namun kini, Aries yang dulu kalah dari Song, kini mengalahkan Song, bahkan mencatat rekor baru di bawah 7 detik!
Tak pelak wanita yang dijuluki Spider Women asal Indonesia itu dialiri banyak pujian, bukan hanya dari penonton yang langsung menyaksikan di Xiamen.
Pujian juga datang dari netizen Indonesia, serta dari berbagai penjuru dunia, seperti dari Amerika Serikat, Portugal, Australia (Melbourne, Sydney), Mexico, juga dari Malaysia. Hingga Senin (21/10/2019).