Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Persib "Onfire", Semoga Tren Ini Terus Berlanjut

19 Oktober 2019   07:54 Diperbarui: 19 Oktober 2019   08:27 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Febri Haryadi mencetak 2 gol (bola.com)

Pertemuan antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya di pekan ke 23 Liga Shoppee 1 2019 digelar di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Main kandang Persib ini diadakan di sana, karena pihak keamanan belum mengeluarkan ijin keramaian di Si Jalak Harupat.

Sama-sama dilatih oleh pelatih asing.

Persib Bandung oleh Robert Rene Alberts (65) asal Belanda, sementara Persebaya Surabaya oleh Wolfgang Pikal (52) asal Austria.

Perbedaan keduanya ada pada soal pengalaman. Debut sebagai pelatih dimulai pada 1984, Alberts memulainya di Swedia. Setelah itu, Alberts malang melintang menangani di Korea Selatan, Singapura, Malaysia, hingga Indonesia.

Lain dengan Alberts, Wolfgang Pikal baru saja memiliki lisensi AFC Pro. Pikal baru saja diangkat sebagai pelatih tim Liga 1, yaitu Persebaya mulai akhir Agustus 2019.

Sebelumnya, dia hanya berprofesi sebagai asisten pelatih.

Sebelum laga pada hari Jum'at (18/10/2019), Maung Bandung sudah tiga kali babak belur dihajar Bajul Ijo. Dalam tiga laga terakhir, Febri Haryadi dkk kalah masing-masing 1-4, 2-3, dan 0-4.

Tapi saat itu, Maung Bandung belum mengadakan pergantian pemain. Namun, setelah mendatangkan perbaikan, Maung Bandung mengalami perubahan performanya.

Persib mendatangkan tiga pemain asing, masing-masing Omid Nazari asal Filipina, Kevin van Kippersluis dan Nick Kuipers (asal Belanda). Sedangkan tiga asing lainnya dikeluarkan.

Tiga pemain anyar tersebut mulai dimainkan di laga pamungkas paruh musim lalu. Nah, pada saat itulah Persib mulai berbicara.

Setelah tidak menang pada 7 laga terakhirnya, Persib mulai memetik kemenangan melawan PSS Sleman. Skor 1-0 kemenangan atas Elang Jawa itu diciptakan oleh Erwin Ramdani.

Semenjak saat itulah, Persib mulai memperbaiki peringkat klasemennya. Namun, bukan berarti tanpa kekalahan. Pada laga pekan ke 22, Persib kalah 1-2 dari Madura United, yang mana laga ini dinilai penuh kontroversial oleh kepemimpinan wasit.

Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jum'at, 18 Oktober 2019

Dan ternyata, Persib dan Febri Haryadi sedang on fire, Maung Bandung akhirnya mampu menggulung Bajul Ijo dengan skor akhir 4-1.

Persebaya yang turun dengan kostum putih-putih banyak melakukan tekanan di menit-menit awal laga, sedangkan Persib yang berkostum biru-biru bermain efektif, sehingga Jawa Barat mampu mencetak dua gol di babak pertama.

Gol pertama bagi Jawa Barat tercipta di menit ke 13. Febri Haryadi yang menguasai si kulit bundar mengelabui Novan Sasongko, seraya melepaskan sepakan datar ke sisi kiri gawang Bajul Ijo. Bola masuk, 1-0 Jawa Barat unggul.

Di menit ke 40, Persib menambah keunggulan menjadi 2-0. Sempat terjadi kemelut di kotak penalti, bek Achmad Jufrianto meneruskan umpan dari Nick Kuipers. Bola bergulir dan melintir masuk gawang.

Balik dari kamar ganti, Maung Bandung masih menguasai permainan. Berasal dari tendangan bebas, bola yang dilepaskan Kevin van Kippersluis langsung menghujam gawang. 3-0 Persib unggul di menit ke 60.

Di menit ke 70, Nick Kuipers menyentuh bola dengan tangannya. Handball ini berbuah penalti karena terjadi di kotak terlarang. Maju sebagai algojo, Diogo Campos melaksanakan tugasnya dengan baik dan merubah keadaan menjadi 3-1.

Berupaya mengejar ketinggalan, Bajul Ijo malah keteteran. Di menit ke 79, mereka harus bermain dengan 10 orang, menyusul dikeluarkannya Diogo Campos. Pemain asal Brasil itu mendapat kartu kuning kedua.

Keuntungan bagi Persib, jadinya Persib menambah keunggulan lagi menjadi 4-1 di menit ke 84. Lagi-lagi Febri Haryadi yang mencetak gol.

Sisa waktu yang ada, cukup banyak peluang terjadi dari kedua tim. Tapi sampai wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir, skor 4-1 tetap bertahan milik Maung Bandung.

Dengan hasil itu, dan hasil-hasil lainnya, Persib kini berada di peringkat ke 10 klasemen dengan 27 poin dari 22 pertandingan, sedangkan Persebaya di posisi ke 8 dengan 31 poin.

Tiga tim yang berada di kubangan degradasi saat ini adalah Kalteng Putra, Persela Lamongan, dan Persija Jakarta. Ketiganya memiliki poin yang sama (20).

Yang menimbulkan tanda tanya dan keheranan adalah posisi Persija Jakarta. Tim yang sarat gengsi dan juara musim lalu ini melorot sekali penampilannya, kendati sejak awal musim sudah tiga pelatih menangani, Ivan Kolev, Julio Banuelos, dan Edson Tavares.

Macan Kemayoran yang debut ditangani Edson Tavares, kalah 2-3 dari Semen Padang, Rabu (16/10/2019).

Usai laga, pelatih Alberts mengatakan para pemainnya main dengan semangat tinggi dan seharusnya timnya bisa menang lebih banyak lagi. Kendati bukan kandang asli, tetapi Alberts berterimakasih kepada Bali.

"Persib harus melanjutkan tren positif ini," ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun