Apa pun yang dikatakan Pochettino perihal keterpurukannya, Pochettino mengatakan para pemainnya harus tetap kuat dan melupakan kekalahan dan bersiap untuk laga berikutnya.
Sebagai manusia, dia pun tidak kuat menahan kesedihan atas tragedi yang terjadi, dia pun kadang menangis. "Barangkali suporter sudah muak dengan pernyataan saya," ujarnya.
Serge Gnabry
Arsenal dan Tottenham Hotspur memang bermarkas di wilayah London Utara. Pencetak empat gol Serge Gnabry sudah tidak asing lagi dengan wilayah itu, karena selama lima tahun dia pernah berseragam Arsenal. Ketika Gnabry ditebus dari Stuttgart dengan 100.000 poundsterling, pemain Jerman ini saat itu masih yunior.
Akan tetapi, lantas The Gunners meremehkan potensi Gnabry, dia jarang dimainkan. Gnabry lalu dipinjamkan ke West Bromwich Albion. Setelah selesai masa pinjam, Gnabry tidak mau balik lagi ke Arsenal. Dia hengkang pada tahun 2016.
Sebelum di Bayern Munchen, sesudah hengkang dari Arsenal dia bergabung dengan Werder Bremen. Bayern Munchen lalu membeli Gnabry seharga 8 juta euro. Awal-awal Munchen belum percaya kepada kemampuan Gnabry, Gnabry sempat dipinjamkan ke Hoffenheim semusim.
Ketika Munchen ditukangi Niko Kovac musim 2018-2019, perlahan-lahan Gnabry mulai dimainkan sebagai skuat utama. Melihat performa Gnabry di Munchen dia terpilih bermain di Timnas negaranya, Jerman.
Gnabry mempersembahkan quat trick nya khusus untuk para pendukung The Gunners. Kendati The Gunners sempat memandang remeh, tapi bagaimana pun dia sempat berseragam klub London Utara itu.
Kedua tim London Utara, Arsenal dan Tottenham Hotspur merupakan musuh abadi yang selalu mencibir. Hasil buruk yang diraih Tottenham pun melahirkan sinisme kepada Harry Kane agar mundur dari tim kalau Tottenham Hotspur mau juara.
Tak kurang mantan striker The Lily Whites, Peter Crouch, menyarankan agar Kane pindah saja ke klub lain. "Hotspur tidak tepat untuknya," ujar pemain jangkung itu. Mantan pemain MU dan Timnas Inggris, Rio Ferdinand, juga menyarankan hal yang senada dengan Crouch. "Dia main untuk apa?," katanya.
Melihat ke belakang, sejak 1995, Tottenham Hotspur menjadi klub Ratu Elizabeth pertama yang dibobol tujuh gol. Bagi pelatih, ini adalah kekalahan terjelek Pochettino sebagai seorang manajer.