Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Conflict of Interests Erick Thohir untuk Jadi Menpora

25 September 2019   06:00 Diperbarui: 25 September 2019   06:15 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai rangkaian pemeriksaan kasus dana hibah Kemenpora ke KONI yang melibatkan mantan Menpora Imam Nahrawi dkk, pada Senin (23/9/2019) KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mulai memeriksa Alfitra Salamm. Salamm merupakan eks Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga kurun 2014-2016.

Selain Salamm, KPK juga memeriksa Kepala Bidang Olahraga Internasional Ferry Hadju, pada hari yang sama.

Salamm dalam hal ini diperiksa untuk tersangka Miftahul Ulum, staf pribadi Imam Nahrawi semasih menjadi Menpora.

Penyidik KPK sekarang juga tengah mencari dan menyelidiki harta-harta Imam Nahrawi. Seperti diketahui Imam Nahrawi mencuri dana pemerintah sebesar Rp 26,5 miliar.

KPK bahkan menghimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan harta kekayaan yang dimiliki Imam, apakah itu dalam bentuk tanah, rumah, villa, atau kendaraan bergerak yang diduga dibeli dari hasil korupsi.

Beralih ke pengganti Imam sebagai Menpora, maka Presiden Jokowi sudah mengangkat Hanif Dhakiri sebagai plt (pelaksana tugas) Menpora. Imam Nahrawi sudah mengundurkan diri dari jabatannya terhitung Kamis (19/9/2019) lalu.

Dhakiri dengan demikian merangkap jabatan, sebagai Menteri Ketenagakerjaan dan plt. Apakah pada 20 Oktober 2019 nanti, kader PKB itu akan interim sebagai Menpora atau ada yang lain lagi. Dalam waktu dekat ini, Dhakiri mempunyai tugas berat menyiapkan, terutamanya menjelang SEA Games Filipina yang akan dibuka pada 30 Nopember nanti.

Selain itu ada PON (Pekan Olahraga Nasional) yang akan digelar di Papua, juga Olimpiade Tokyo 2020.

Erick Thohir

Sementara itu, salah satu nama yang digadang-gadang akan Menpora, Erick Thohir, mendapat pertanyaan dari awak media. Apakah dirinya akan memilih menjadi Menpora atau fokus kepada Persis Solo?

Pada Sabtu (21/9/2019), bos Grup Mahaka tersebut mengunjungi markas Persis Solo di area Manahan. Sesudahnya Erick menghelat konferensi pers di sana.

Ketua KOI (Komite Olimpiade Indonesia) sedang melakukan penjajakan untuk membeli klub Persis Solo. Klub yang bermarkas di Solo ini sedang berkiprah di Liga 2.

Di sana, Erick beserta manajemen PT Persis Solo Saestu berkeliling meninjau Manahan, mulai dari ruang ganti hingga rumput lapangan. Di sana mantan pemilik Inter Milan tersebut juga menemui Pasoepati (sebutan untuk suporter Persis).

Akan tetapi sebelum berkeliling, Erick terlebih dahulu bertemu FX Hadi Rudyatmo, Walikota Solo.

Seandainya jadi, Erick akan berupaya membangkitkan Persis menjadi juara, membuat akademi sepakbola. Juga diusahakan ada tempat latihan khusus buat tim senior maupun yunior.

Lantas apa jawaban Erick?

"Jelas Persis," kata bos Erick di Hotel Alila, Solo.

Bos Erick yang kini mempunyai klub bola sepak Oxford United (Inggris) dan klub Basket Satria Muda tersebut mengatakan jika jadi Menpora nanti akan muncul conflict of interest, Erick kan selalu berkecimpung di olahraga.

Erick juga tidak mau menjadi Ketua KOI lagi. Masa jabatan Ketua KOI nya akan berakhir di tahun 2019 ini.

Erick mengatakan alasannya karena harus ada regenerasi pimpinan. "Masa saya terus di KOI sampai 2023, umur saya nanti sudah tua," ujarnya.

Saat di Inter Milan dan DC United (AS), Erick menjelaskan dia juga memaparkan program-programnya, sama seperti program untuk Persis Solo.

Wacana tersebut dapat tercapai kalau ada kerjasama antara suporter, pengurus, dan pemerintah, kata Erick.

Usulan Erick Thohir menjadi Menpora tentu dengan pertimbangan Erick Thohir sebagai orang kaya, buat apa ada niat untuk korupsi, ada KPK. Dan kalau ketahuan nama baiknya akan jatuh dan mendekam di balik jeruji besi.

Selain itu, Erick juga dunianya lekat dengan olahraga. Ketua KOI, anggota Dewan Olimpiade Internasional, Ketua INASGOC, dll. Dia juga senang berolahraga.

Pada Asian Games 2018 lalu, salah satu cabang olahraga (e-sport) digelar di Gedung Mahaka, milik Erick.

Satu lagi hasratnya yang belum terlaksana. Dia ingin sekali duduk bersama jajaran direksi serta para pemain Oxford United. Terapi karena kesibukannya, keinginannya itu belum terkabul. Beberapa waktu lalu, klub sepakbola Oxford United merayakan Hari Ulang Tahun nya yang ke 125. Erick pun tak sempat menyambangi klubnya itu.

Sebagai seorang petinggi klub, Erick mempunyai keinginan merayakan HUT klubnya. Bersama-sama para pemain, keluarga dan masyarakat kota Oxford, Inggris.

Erick Thohir nampaknya ingin lebih bergelut di dunia olahraga, ketimbang di pemerintahan. Siapa nanti kira-kira yang akan menjadi Menpora ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun