Sementara, Kevin/Marcus baru lima kali, kedua setelah Hendra/Ahsan.
Capaian Hendra/Ahsan maju ke BWF Super 1000 disamai oleh capaian ganda campuran Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Ya Qiong. Juara dunia Zheng/Huang juara di All England dan Indonesia Open.
Kendati saat melawan tiang listrik, kondisi Ahsan sedang cedera betis kiri dan kanan, namun pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi menerapkan taktik permainan taktis dan efisien. Sehingga mereka dapat bermain lebih tenang dan menang dua gim langsung 22-20 dan 21-11.
Kondisi Ahsan yang sedang sakit, memaksa Hendra dan Ahsan memaksa mereka untuk memperhatikan akurasi pukulan. Fokus bermain lebih diutamakan, dimana Hendra yang cover lapangan, yang mana buangan kok harus lebih akurat dan efisien. Hal tersebut dikatakan oleh asisten pelatih ganda putra, Aryono Miranat yang ikut ke Cina.
Dengan kondisinya, Ahsan sengaja sebisa mungkin tidak bermain reli. Ahsan mengiyakan strategi main memang dirubah agar tidak banyak bergerak.
Herry Iman Pierngadi mengatakan, kendati kecepatan dan kekuatan Hendra/Ahsan menurun, tapi mereka pandai mengatur irama permainan, yang membuat The Daddies dapat mengungguli tiang listrik.
"Kami senang bisa All Indonesian Finals lagi setelah terakhir di Japan Open," kata Hendra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H