Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemilu, Perjudian Nasib Benjamin Netanyahu

19 September 2019   06:00 Diperbarui: 19 September 2019   06:08 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilayah Timur Tengah memang selalu menjadi topik hangat dan sorotan media internasional semenjak dahulu, terutama di sana ada Israel dan Palestina yang terus berseteru hingga kini dan entah kapan.

Tercatat di dalam Kitab Suci Ibrani, kaum Filistin (Palestina) merupakan kaum yang paling misterius. Orang-orang "yang tak disunat" tersebut mengendalikan Jalur Gaza modern dan wilayah pantai selatan Israel dan berseteru dengan tetangganya, Israel.

Orang-orang Filistin sempat menyerang Bahtera Nabi Nuh. Pasukan Raja Saul ketakutan melawan Goliath, raksasa orang Filistin. Namun akhirnya, raksasa Goliath dapat dikalahkan Daud yang cuma bersenjatakan sebuah ketepel.

Selain itu, ada juga wanita yang bernama Delilah yang jahat. Samson yang kuat, dipotong rambutnya oleh Delilah, sehingga kekuatan Samson menjadi hilang.

Aneh tapi nyata, memang orang Filistin dan Israel selalu bermusuhan semenjak jaman dahulu, seperti yang dapat dilihat di dalam Alkitab.

Pada Selasa (17/9/2019), Israel menggelar pemilu untuk menentukan apakah Benjamin Netanyahu sang Perdana Menteri dapat mempertahankan jabatannya, ataukah dia harus lengser.

Netanyahu bersaing dengan delapan kandidat lainnya, namun menurut rilis terbaru, Jum'at (13/9/2019), dua kubu saling sengit untuk menenangkan pemilu putaran kedua ini.

Seperti pada pemilu April 2019 lalu, Netanyahu dengan partai Likud yang berasal dari kubu kanan radikal bersaing paling seru dengan mantan kepala staf angkatan bersenjata Israel, Benny Gantz, dari Gerakan Biru Putih, faksi Kahol Lavan.

Pemungutan suara dimulai pukul 07.00 waktu setempat dan berakhir pukul 22.00. Sejumlah 18.800 personel dikerahkan untuk mengawal tempat-tempat di sekitar pemungutan suara.

6.395.000 warga Israel akan memilih 120 anggota Knesset (DPR Israel).

Israel meningkatkan pengawasan di sepanjang perbatasan Israel-Suriah, Israel-Jalur Gaza, dan Israel-Lebanon. Israel juga menutup Tepi Barat sejak Senin malam. Selama pemungutan suara berjalan, warga Palestina tidak diperbolehkan masuk dari Tepi Barat ke wilayah Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun