Djarum selama ini sudah banyak dan bahkan paling berjasa menyumbangkan prestasi olahragawan yang mengharumkan nama bangsa dan negara, dengan baktinya.
Jika tidak ada Djarum yang berperan aktif, diyakini tidak akan ada nama-nama pebulutangkis kaliber dunia yang muncul dari Indonesia.
Bodoh, dan salah jalan besar dan sesat, jika ada wacana menghentikan kegiatan pencarian talenta-talenta berbakat, Indonesia akan terhenti sampai di sini saja.
Siapa penerus nama-nama yang kini harum di dunia bulutangkis dari negeri ini? Sesat.
Tak pelak Menpora sendiri turut angkat bicara, "Kenapa dihentikan? Tak ada yang salah, jalan terus, lanjut terus!" tegas Imam Nahrawi, Minggu (8/9/2019).
Menurut Imam, dalam Biro Hukum Kemenpora, tidak ada istilah ekploitasi anak dalam audisi Djarum.
Respons lain datang dari Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir. Erick turut merasa prihatin terjadi perbedaan pandangan antara KPAI dan PB Djarum. Untuknya, Erick ingin mencari jalan tengah di antara keduanya yang sama-sama ingin membangun negeri ini.
Erick yang juga anggota Dewan Olimpiade Dunia itu, ingin mengajak kedua pihak duduk bersama sehingga memperoleh solusi bersama untuk bangsa khususnya cabang olahraga bulutangkis.
Terlebih bulutangkis merupakan satu-satunya cabang harapan yang potensial membawa pulang medali emas dari Olimpiade.Â
Dengan kata lain, KOI bersedia menjadi penengah antara KPAI dan PB Djarum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H