Jika mengacu pada rekor pertemuan antara Timnas Garuda U-18 dengan Brunei Darussalam sejak 2010, termasuk yang teranyar di Go Dau Stadium, Vietnam, Sabtu (10/8/2019), Indonesia sudah memasukkan 19 gol dan kebobolan satu gol.
Di babak penyisihan Piala AFF U-18 2017, Egy Maulana Vikri dkk membantai Brunei Darussalam dengan 8-0. Sebelumnya, di penyisihan Grup yang waktu itu namanya Piala AFF U-19 di Sidoarjo, Indonesia. Tahun 2013, Evan Dimas dkk melumat Brunei dengan 5-0.
Melihat penampilan Brunei Darussalam, pada dua laga sebelumnya di Grup A Piala AFF U-18 2019 sekarang ini, Brunei dikalahkan Timor Leste 2-7 dan 0-1 dari Laos.
Sedangkan Indonesia, membekuk Filipina 7-1 dan Timor Leste 4-0.
Beberapa pengamat memprediksi sebelum laga, Garuda bakal berpesta gol lagi, mengingat timpangnya dua kubu. Pelatih Persipura Jayapura U-20, Toni Ho ikut bicara. Menurut Toni, inilah kesempatan bagi pelatih Fakhri Husaini untuk merotasi pemain, memberikan jam terbang kepada para pemain yang selama ini jarang dimainkan.
Toni mengemukakan alasannya, pelatih pasti ingin memperoleh hasil terbaik pada setiap laga yang dimainkan. Tetapi mengingat jadwal yang sangat padat, tidak ada salahnya, Fakhri menurunkan pemain cadangan.
Toni mencatat, tentu tidak dilakukan dengan sembarangan. "Harus dilakukan strategi sesudah menganalisis kekuatan Brunei," ujarnya, Jum'at (9/8/2019).
Dengan dimainkannya pemain pelapis, maka Fakhri akan mengenal, apabila ada pemain inti yang absen di partai berikutnya.
"Fakhri sudah tahu hal itu, dia tidak ingin mengotak-atik punggawanya, tetapi dia bisa menyisipkan seseorang dengan pemain cadangan," kata Toni.
Toni menilai, Fakhri memiliki punggawa yang setara yang dibawa ke Vietnam. "Merotasi pemain, untuk menjaga motivasi pemain cadangan," jelas Toni.
Sesuai dengan prediksi, laga Grup A, di Go Dau Stadium, Sabtu (10/8/2019, Garuda U-18 berpesta dengan skor akhir 6-1.
Sejak awal, laga memang tidak seimbang, lima gol disarangkan Garuda ke gawang Brunei Darussalam yang dikawal Riyan di babak pertama.
Kelima gol yang bersarang hingga turun minum itu, masing-masing diciptakan oleh Imam Zakiri, Beckham Putra Nugraha, Bagus Kahfi dan dua gol dari Rendi Juliansyah.
Tambahan gol di babak kedua diciptakan oleh Bagus Kahfi, dan gagal clean sheet oleh Hilmi Sidik.
Pelatih Fakhri percaya diri dengan para skuadnya yang bermain dewasa, terbukti di menit ke 8 lahirlah gol pertama Garuda. Memanfaatkan umpan Rendi Juliansyah, bola dilesakkan Bagus Kahfi.
Kahfi juga berperan untuk terciptanya gol kedua Garuda. Indonesia mendapat hadiah penalti dua menit setelah gol pertama (menit ke 10). Kahfi dijatuhkan bek Brunei di kotak terlarang.
Maju sebagai eksekutor, Rendi Juliansyah melaksanakan tugasnya dengan sempurna. 2-0 Garuda unggul.
Gol ketiga Garuda dicetak oleh Beckham Putra Nugraha di menit ke 25. Pemain Persib Bandung itu melepaskan tembakan keras setelah menerima umpan dari Rendi Juliansyah. Tembakan dari luar kotak penalti itu bersarang di gawang Brunei. 3-0 Garuda unggul.
Zakiri juga menyumbang gol keempat bagi Indonesia. Berawal dari umpan silang yang dilepaskan Saddam Gaffar, bola disundul kepala Zakiri dan memasuki gawang Riyan. 4-0 Garuda unggul.
Sebelum laga babak pertama usai, sebuah umpan dari kotak penalti yang dikirim Bagus Kahfi dihajar oleh Rendi Juliansyah. Skor pun berubah menjadi 5-0 untuk Garuda di menit ke 43.
Balik dari kamar ganti, Indonesia masih menekan, tapi lawan belum menyerah. Buktinya, gawang Indonesia yang dikawal Adisatryo dibobol oleh pemain pengganti Hilmi di menit ke 60. Lepas dari jebakan offside, Hilmi berlari bebas. Tinggal berhadapan dengan Adisatryo, Hilmi menyontek saja si kulit bundar. 1-5 Brunei memperkecil ketinggalan.
Upaya Garuda memberikan tekanan lebih, kali ini cukup berhasil diredam oleh Brunei Darussalam.
Bagus Kahfi kembali mencatatkan namanya di papan skor di menit ke 75 yang membuat kedudukan menjadi 6-1 untuk Garuda. Pemain yang mirip dengan Mohamed Salah (pemain Liverpool), baik gaya maupun potongan rambutnya, itu menceploskan bola dari jarak dekat setelah terjadi kemelut di dalam kotak penalti.
Sisa waktu yang ada, tidak ada lagi gol yang tercipta. Hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga usai, skor 6-1 tidak berubah milik Garuda U-18.
Dengan hasil itu, plus kemenangan Grup A lainnya dimana Myanmar menang 1-0 atas Timor Leste, Garuda U-18 semakin mengokohkan diri di puncak klasemen sementara Grup A Piala AFF U-18 2019.
Sama-sama mengumpulkan sembilan poin dengan Myanmar dari tiga pertandingan, tapi Indonesia lebih unggul dalam selisih poin dari Myanmar.
Garuda memasukkan 17 dan kemasukan 2, sedangkan Myanmar di posisi kedua, memasukkan 8 kemasukkan 2.
Laga selanjutnya, Garuda bakal memastikan tiket ke semifinal Piala AFF U-18, Garuda akan menghadapi Laos di Thong Nhat Stadium, Senin (12/8/2019).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H