Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bursa Calon MPR 1 Semakin Seru dan Panas

24 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 24 Juli 2019   06:33 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Di demokrasi siapapun berhak untuk dipilih dan memilih," kata Wasekjen Golkar Maman Abdurahman. Tapi Maman memberikan catatan, kalau untuk Ketua MPR, tentu akan memprioritaskan partai koalisi.

Dari Partai Amanat Nasional, sempat beredar isu, PAN ingin lagi duduk di kursi pimpinan MPR periode 2019-2024.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan bahkan dikabarkan sudah melobi Presiden Jokowi. Akan tetapi, isu itu ditepis oleh sekjen PAN Eddy Soeparno, Eddy menyatakan tidak pernah meminta apapun kepada Jokowi.

Partai berlambang mobil Mercy juga meramaikan bursa. Namun calon akan diputuskan dulu oleh ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono. "Masih Oktober," kata Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan, Senin (22/7/2019).

Syarief mengemukakan cocok kalau pimpinan tertinggi MPR dipegang oleh Demokrat. Katanya, Demokrat dan PDI-P padu dalam membangun bangsa lima tahun ke depan.

Syarief juga mengatakan, Demokrat menjadi solusi menengahi partai-partai yang saling memperebutkan MPR 1, Demokrat adalah partai yang paling banyak bisa diterima semua pihak.

"Kan selama ini Demokrat dan PDI-P punya kedekatan," ujarnya.

Yup, Partai Demokrat beriklan soal kedekatan mereka dengan PDI-P.

Partai berwarna hijau. Dua nama disiapkan Partai berlambang Ka'bah untuk MPR 1 periode 2019-2024. Kedua mereka adalah Waketum PPP Arwani Thomafi dan Sekjennya Arsul Sani.

"Mereka berdua yang paling baik sebagai calon," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi, Senin malam (22/7/2019).

Achmad menerangkan, kedua kader Ka'bah itu lihai mengurus hal-hal terkait konstitusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun