Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket

Merah Putih Menempatkan Tiga Ganda Putra di Perempat Final

19 Juli 2019   08:17 Diperbarui: 19 Juli 2019   09:19 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika dikatakan secara harafiah, negeri kita memang abadi, kuat di olahraga tepak bulu. Semenjak kekuatan kita penuh, sektor ganda putra memang selalu menjadi andalan sejak dulu.

Loncat ke perhelatan Blibli Indonesia Open 2019, pada perempatfinal ajang Super 1000 pada hari ini, Jum'at (19/7/2019) Indonesia menempatkan tiga wakil ganda putra dari keseluruhan lima wakil yang bertarung di Istora Senayan Jakarta.

Ketiga ganda putra itu antara lain Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Muham

mad Ahsan/Hendra Setiawan. Sedangkan dua lainnya yang lolos adalah ganda campuran Tantowi Ahmad/Winny Oktavina Kandouw, serta tunggal putra Jonatan Christie.

Sangat disayangkan, ganda putri peringkat lima Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang digadang-gadang bakal berbicara cukup banyak di ajang ini harus terhenti di babak kedua, dikalahkan ganda non-unggulan asal Korea Selatan, Kim So-Yeong/Kong Hee-Yong dengan tiga gim 20-22 21-18 13-21 kemarin.

Kedua pasangan baru pertama kali bertemu, mereka sama-sama buta pada tipe permainan lawan. Greysia/Apriyani kudu menerima kenyataan.

Sebenarnya, semua pebulutangkis yang tampil di Blibli Indonesia Open 2019 memiliki motivasi tinggi, karena ajang ini mempengaruhi perhitungan poin yang dapat meloloskan mereka ke Olimpiade Tokyo 2020, lagi pula ajang ini memiliki level Super 1000 dan berhadiah terbesar di antara ajang-ajang lainnya. Kalender BWF menetapkan tiga ajang berlevel 1000. Selain Indonesia Open, All England bulan Maret lalu, dan China Open bulan September nanti.

Hingga saat ini, ajang Indonesia Open 2019 sudah menelan korban para pebulutangkis unggulan. Adapun mereka yang gugur di babak-babak awal adalah Kento Momota (1), Shi Yuqi (2), dan Anthony Sinisuka Ginting (7).

Sebelum turnamen, para pecinta bulutangkis menanti-nanti duel antara Anthony Sinisuka Ginting melawan Kento Momota, namun pertemuan itu tidak terjadi.

Di babak kedua, Anthony dikalahkan Kantaphon Wangcharoen asal Thailand dengan tiga gim, 20-22 21-11 dan 19-21.

"Momogi" tidak terjadi karena Kento Momota kalah juga dari dari peringkat ke 29 asal Cina, Huang Yu Xiang dengan skor 16-21 21-11 dan 18-21.

"Momogi" saling bersaing sejak 2015, Momota menang di Indonesia Open, Anthony membalas dengan menang di Hongkong Open.

Setelah itu, Momota menghilang entah kemana selama tiga tahun dari percaturan dunia bulutangkis. Pasalnya, Asosiasi bulutangkis negaranya menjatuhkan skors kepada Momota, karena Momota berjudi. Skors dari April 2016 sampai Juni 2017.

Sesudahnya, persaingan "Momogi" dimulai di ajang Malaysia Open 2018. Enam sua Momogi, Momota mencatat empat kali kemenangan.

Usai kalah dari Kantaphon, Anthony mengatakan sebenarnya ia ingin bertemu lagi dengan Momota, tapi dia fokus dulu pada setiap pertandingan. "Pada laga tadi saya banyak berbuat kesalahan, lawan sulit dimatikan," ujar Anthony.

Pemain unggulan lainnya, Shi Yuqi tidak bisa melanjutkan ke perempatfinal karena ia mengalami cedera engkel kaki kiri ketika berhadapan dengan pemain Denmark, Anders Antonsen. Pada kedudukan 6-7 Shi Yuqi tidak mampu melanjutkan permainan.

Dengan demikian, Indonesia tinggal menyisakan Jonatan Christie di antara delapan pemain tunggal putra yang berlaga di perempatfinal. Di sini Jonatan Christie akan kembali menantang Chou Tien Chen dari Taiwan. Pada final Asian Games 2018 lalu, Jojo menang.

Chou melaju usai mengalahkan juara Indonesia Open lima kali Lin Dan dengan skor 24-22 17-21 dan 21-13.

Sementara Jojo menang atas pemain Denmark, Hans Kristian Solberg dengan skor 22-20 dan 21-13.

Menghadapi Chou, Jojo tidak boleh terpaku dengan rekor sua 6-1 untuk keunggulan Jojo. "Kekalahan Anthony maupun Momota tidak bakal mempengaruhi penampilan saya. Menghadapi Chou, saya akan menghindari pemikiran peluang besar melihat hasil sua sebelumnya," kata Jojo.

Secara orang wong cilik, Jojo biasanya bermain bagus di rumah sendiri. Lihat saja nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun