Kang Emil mendukung motor itu. "Kerennya nggak ada bunyi. Jadi kalau di perempatan suka bingung ini motor mati atau hidup, itu kebiasaan motor knalpot," ujarnya.
Kalau motor sebelumnya, yaitu Gesits dan Viar Q1 yang sempat diperkenalkan di IIMS (Indonesia Motor Show) 2019 yang dihargai Rp 24,95 juta off the road, mereka bergaya skuter. Sedangkan SDR yang ditumpangi Kang Emil bergaya motor sport dan motor laki.
Dalam cuitan Twitternya, Rabu (3/7/2019) Ridwan Kamil menyatakan resmi akan menggunakan buatan warga Jawa Barat yang membanggakan untuk kendaraan dinasnya.Â
SDR mempunyai daya maksimal 2.500 watt, input charger 220v/50Hz output charger 72v/3A, jarak tempuh 70 km. Dan membutuhkan sekitar 5-7 jam isi dari kondisi baterai kosong sampai full.
Dimensinya PxLxT 2056x740x1054 mm. Ground clearance 156 mm. Shock breaker belakang double swing shock absorber dan depan telescopic dan shock breaker menunjang rangka baja SDR yang membuat motor nyaman ditunggangi oleh semua kalangan.
Emil mengatakan bahwa nantinya PT Arindo Pratama akan menghibahkan 60 unit produk ke sejumlah DKM (Dewan Kemakmuran Masjid). Nantinya motor itu bisa digunakan buat usaha DKM atau masyarakat sekitarnya. Pesantren-pesantren akan menggunakan motor itu untuk usaha.
Dalam jangka yang lebih panjang, Ridwan Kamil merencanakan akan ada sekitar 6.000 unit kendaraan roda dua itu yang beroperasi di desa-desa.
Sebagai data, sebenarnya pada tahun 2017. "Kita sudah melakukan pengujian tapi tidak lulus. Lalu kita gunakan bahan lokal yang lebih baik, baru 2018 lulus. Setelah diurus surat-suratnya, baru April 2019 beres semuanya," kata Kang Emil.
Mobil listrik memang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H