Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kang Emil Menggunakan Motor Listrik Buatan Bandung

10 Juli 2019   08:00 Diperbarui: 10 Juli 2019   08:06 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan motor SDR buatan Bandung (kumparan.com)

Terbiasa dengan motor biasa, dengan adanya motor listrik, maka motor listrik seolah menjadi demam dan tren baru di dunia otomotif. Negara kita pun tergerak untuk membuat motor listrik yang diproduksi oleh anak bangsa sendiri. Bila sebelumnya banyak gempuran motor asing memasuki pasar, keberadaan motor listrik buatan dalam negeri, mencuri perhatian para penggemar otomotif dalam negeri.

Perkembangan teknologi, khususnya di dunia otomotif terus melaju dan berkembang dengan berbagai tipe motor listrik yang digadang-gadang bakal menjadi motor masa depan yang lebih canggih soal efisiensi dan juga daya tahan yang lebih baik. Di tengah maraknya keresahan masyarakat Jakarta yang menggugat kepala negara, menteri, dan gubernur soal pencemaran udara, motor listrik mengedepankan alternatif, karena motor listrik ramah lingkungan, tidak menimbulkan emisi gas buang, yang mana gas buang ini menyebabkan pencemaran udara.

Motor listrik tidak mempunyai knalpot dan dayanya berasal baterai yang diisi ulang, layaknya hp.

Harga motor listrik bervariasi sesuai dengan spesifikasi yang ada padanya. Harganya berkisar dari puluhan sampai ratusan juta. Bahkan, motor listrik terbaik dapat mencapai ratusan juta rupiah. Untuk itulah beberapa produsen motor listrik tanah air memproduksi motor listrik dari harga di bawah 20 juta. 

Adapun beberapa motor listrik yang sudah diproduksi anak bangsa dengan harga dan spesifikasi yang berbeda dapat disebutkan antara lain: Gesits, Viar Q1, Alta Motors, Zero SR, Victory, Brutus V9, Energica EGO, Apworks, Lito Sora, dan Lightning LS-218.

Satu lagi, sebuah produsen yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat mengeluarkan motor listrik dengan harga Rp 35 juta. Ternyata motor listrik yang diberi nama SDR ini memincut sang Gubernur. SDR merupakan kependekan dari Sugeng Darma Rizki dan dikeluarkan oleh PT Arindo Pratama.

Entah memang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil suka akan motor listrik SDR, Emil pun membeli motor listrik itu seharga Rp 35 juta yang sudah termasuk STNK dan BPKB. Ridwan Kamil mengakui, SDR lebih mahal ketimbang motor-motor buatan Jepang yang berenergi bensin.

"Tapi kan tidak usah pakai BBM. Sudah ada STNK dan BPKB, sehingga proses ujicoba dan lain-lain sudah lancar," kata Emil, Kamis (4/7/2019).

Emil akan mengunakan SDR sebagai kendaraan dinasnya. "Tak perlu pombensin, motor listrik bisa dicas dimana saja," Pemiliknya tidak akan kesulitan mengisi daya sebelum mobilisasi dengan motor itu.

Emil juga mengatakan bahwa ia dulu membayangkan kalau motor listrik itu masih tetap harus ada SPBU. Emil juga menjelaskan, kalau yang konvensional, baterainya dicopot dulu, lalu baterai diisi dengan sesuatu cara di tempat umum, sedangkan produksi buatan Bandung tersebut tinggal dicolok seperti halnya kita nyolok laptop. "Baterai ga usah diangkat dulu, bisa dicolok dimana saja selama ada colokan listrik," kata Kang Emil.

Cukup dengan cas selama satu jam, SDR bisa jalan sampai jarak 80 km.

Kang Emil mendukung motor itu. "Kerennya nggak ada bunyi. Jadi kalau di perempatan suka bingung ini motor mati atau hidup, itu kebiasaan motor knalpot," ujarnya.

Kalau motor sebelumnya, yaitu Gesits dan Viar Q1 yang sempat diperkenalkan di IIMS (Indonesia Motor Show) 2019 yang dihargai Rp 24,95 juta off the road, mereka bergaya skuter. Sedangkan SDR yang ditumpangi Kang Emil bergaya motor sport dan motor laki.

Dalam cuitan Twitternya, Rabu (3/7/2019) Ridwan Kamil menyatakan resmi akan menggunakan buatan warga Jawa Barat yang membanggakan untuk kendaraan dinasnya. 

SDR mempunyai daya maksimal 2.500 watt, input charger 220v/50Hz output charger 72v/3A, jarak tempuh 70 km. Dan membutuhkan sekitar 5-7 jam isi dari kondisi baterai kosong sampai full.

Dimensinya PxLxT 2056x740x1054 mm. Ground clearance 156 mm. Shock breaker belakang double swing shock absorber dan depan telescopic dan shock breaker menunjang rangka baja SDR yang membuat motor nyaman ditunggangi oleh semua kalangan.

Emil mengatakan bahwa nantinya PT Arindo Pratama akan menghibahkan 60 unit produk ke sejumlah DKM (Dewan Kemakmuran Masjid). Nantinya motor itu bisa digunakan buat usaha DKM atau masyarakat sekitarnya. Pesantren-pesantren akan menggunakan motor itu untuk usaha.

Dalam jangka yang lebih panjang, Ridwan Kamil merencanakan akan ada sekitar 6.000 unit kendaraan roda dua itu yang beroperasi di desa-desa.

Sebagai data, sebenarnya pada tahun 2017. "Kita sudah melakukan pengujian tapi tidak lulus. Lalu kita gunakan bahan lokal yang lebih baik, baru 2018 lulus. Setelah diurus surat-suratnya, baru April 2019 beres semuanya," kata Kang Emil.

Mobil listrik memang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun