Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gejala-gejala Dehidrasi yang Patut Anda Ketahui

5 Juli 2019   07:00 Diperbarui: 6 Juli 2019   15:36 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kondisi normal, tubuh manusia terdiri dari 70 persen air, jika sedikit saja kekurangan darinya maka akan langsung menimbulkan reaksi dalam tubuh.

Zat garam dan gula akan terganggu jika tubuh kehilangan lebih banyak cairan ketimbang asupannya. Hal tersebut dapat mengakibatkan tubuh tidak bisa berfungsi dengan normal.

Kita kehilangan cairan, saat buang air kecil, buang air besar, berkeringat, dan saat kita bernapas. Jika tidak ditangani, sistem kerja sel tubuh akan terganggu. Yang salah dari situ, adalah banyaknya orang yang menganggap bahwa dehidrasi atau rasa haus hanyalah sebuah gejala biasa saja terjadi.

Pada umumnya, dehidrasi dapat terjadi kepada siapa saja tanpa memandang usia. Namun beberapa orang berikut ini, mereka lebih rentan dehidrasi.

1. Pekerja berat. Seperti halnya tukang becak, atau kuli angkut, dsb yang bekerja berat yang mengeluarkan cairan lewat keringat.

2. Olahragawan. 

3. Mereka yang punya penyakit kronis seperti ginjal atau diabetes.

4. Lansia. Dapat dimaklumi, lansia terkadang sering lupa minum air putih.

5. Bayi. Bayi rentan kehilangan cairan karena berat badan yang rendah.

Adapun gejala-gejala dehidrasi dibagi menjadi dua tingkatan, gejala ringan dan gejala berat.

Pada orang yang mengalami dehidrasi ringan, maka akan menimbulkan seperti berikut: pusing, sembelit, sakit kepala, cepat lelah dan gampang mengantuk, mulut kering dan lengket, frekuensi dan jumlah buang air kecil menurun, urine berwarna lebih pekat dan gelap, dan rasa haus.

Sedangkan orang yang dehidrasi berat, gejalanya adalah sebagai berikut: 

Pada bayi dan anak-anak, kaki dan tangannya terasa dingin, timbul ruam-ruam kecil. Ruam-ruam ini tidak terasa nyeri ataupun gatal.

Turunnya kesadaran.

Kejang-kejang.

Sangat pusing dan mengantuk, terutama pada anak-anak dan bayi.

Tidak kencing selama 8 jam. Pada bayi, bayi jadinya jarang mengganti popok.

Mengalami tekanan darah rendah.

Kulit jadinya tidak elastis.

Demam.

Pada dehidrasi ringan, dapat diatasi dengan minum banyak air. Jika keadaan dehidrasi ringan dibiarkan terus dalam jangka waktu lama, dapat memengaruhi fungsi ginjal dan berisiko terkena penyakit batu ginjal. Sesudah itu, juga berisiko mengalami kerusakan otot.

Sedangkan dalam kasus dehidrasi berat, Anda perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. Dokter akan memberikan infus guna mengembalikan banyak cairan yang hilang. Jika tidak benar-benar ditangani, bisa timbul komplikasi.

Salah satu gejala dehidrasi berat, yaitu kejang-kejang, beberapa waktu lalu pernah dialami oleh seorang pembesar. Kanselir Jerman Angela Merkel tubuhnya kejang-kejang ketika didengungkan lagu kebangsaan Jerman dan Ukraina. Pada saat itu, Angela Merkel sedang menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam video, terlihat Angela Merkel berusaha berdiri tegak ketika tubuhnya kejang-kejang. Hal tersebut terlihat di muka umum, Selasa (8/6/2019).

Sang Kanselir mengalami dehidrasi. Itu diakui sendiri oleh beliau. Namun setelah ia minum tiga gelas air putih, kondisinya mulai membaik.

Para ahli menyarankan agar Anda yang terkena dehidrasi untuk banyak minum air, terutama air putih. Atau jika tidak menyukai air putih, dapat juga ditambahkan rasa buah-buahan (jus, rasa buah), air jeruk, lemon, dan jeruk nipis.

Atau baik juga Anda mengonsumsi makanan yang banyak mengandung air. Makanan yang banyak mengandung air tersebut adalah buah-buahan seperti semangka, melon, anggur, atau tomat. Makanan seperti berikut juga banyak mengandung air: buah yang dibekukan, gelatin, es krim, es loli, sorbet, dan minuman kesehatan yang berprotein tinggi.

Bagi Anda penderita dehidrasi harap diingat jangan minum minuman yang mengandung kafein dan minuman bersoda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun