"Semula kami akan bersyukur atas kemenangan Pak Jokowi, tapi ada yang bilang jangan dulu. Kita tunggu hasil MK," ujar Adian Napitupulu.
Adian Napitupulu adalah ketua panitia acara Halal Bihalal Aktivis 98 yang digelar di Ballroom Hotel Grand Sahid Jakarta. Acara pada Minggu (16/6/2019) itu antara lain dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, yang tiba di lokasi pukul 16.38 WIB. Begitu memasuki ruangan, Presiden disambut aktivis yang sudah hadir dengan teriakan "Jokowi". Pada saat itu ruangan sedang diisi dengan acara diskusi para aktivis.
Pas Jokowi memasuki ruangan, suasana berubah menjadi riuh. Acara Halal Bihalal antara Aktivis 98 dan Presiden Jokowi itu pun dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Selain para aktivis, hadir juga Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Menteri Perhubungan Budi Sumadi
Para aktivis yang terdiri dari berbagai profesi lantas naik ke panggung dan membacakan Piagam Aktivis 98.
Pada intinya, isi Piagam itu aktivis 98 dari berbagai profesi berikrar akan menjadi tulang punggung dan mendukung pemerintahan Jokowi.Â
"Pasca runtuhnya Soeharto kita tidak minta jabatan apa-apa, tidak juga anggota DPR, usai reformasi aktivis 98 kembali ke kampus melanjutkan kuliah, mereka tidak minta fasilitas apapun. Tapi teman-teman kita sekarang sudah ada yang jadi walikota, bupati, dan lain-lain. Ini pertemuan yang luar biasa. Silakan maju," kata Adian.Â
"Kita wujudkan kepercayaan rakyat"
Isi lain dari Piagam Aktivis 98 adalah kebulatan tekad untuk melawan korupsi sesuai yang dicanangkan oleh Pak Jokowi.
Aktivis 98 yang hadir antara lain Roy Simanjuntak, Wanda Hamidah, Panda Nababan, dan Ray Rangkuti.
Dalam sambutan balasan, Presiden Jokowi mengatakan bahwa aktivis 98 adalah pelaku sejarah demokrasi di Indonesia, tapi belum ada yang jadi menteri.
"Memang sudah ada yang jadi walikota, bupati, anggota DPR, dan lainnya, tapi jadi menteri belum," kata Jokowi.
Jokowi melihat potensi aktivis 98 untuk menjadi menteri ada.
"Bisa saja, kenapa tidak? Bukan saja di menteri, bisa juga di BUMN, di duta besar. Saya melihat yang bersangkutan memiliki kapasitas," ujar Jokowi.
Jokowi menyebutkan di antara aktivis 98 yang hadir terdapat sosok yang tepat yang mempunyai kemampuan untuk itu. Kemampuan yang dimaksud Presiden adalah kemampuan manajerial yang kuat dan kemampuan untuk mengesekusi keputusan dengan tepat.
Tapi Jokowi enggan menyebutkan siapa orang yang dimaksud. Para hadirin pun meneriakkan nama Adian Napitupulu.
"Saya tidak mau menyebut nama dulu, negara membutuhkan kebersamaan kita semua untuk bekerja membangun bangsa," ujar Presiden.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H