Kedua tim sama-sama bermain terbuka dan saling melakukan jual beli serangan. Peluang-peluang yang tercipta dari kedua kubu, baru tercipta gol di menit ke 21. Jose Gaya yang berlari dan lepas dari jerat offside, memberikan operan kepada Kevin Gameiro. Dan dengan sadis, Gameiro membobol gawang Barcelona yang dikawal Cillesseen.
Gol ini sebenarnya diakibatkan karena Barcelona keasyikan menyerang Los Che. Yang mana menjadi boomerang bagi Barcelona.
Berusaha menyamakan kedudukan, Barcelona semakin meningkatkan serangan. Namun, lagi-lagi malah gawang Barcelona dibobol lagi. Cillesseen memungut bola untuk kedua kalinya. Rodrigo Moreno menyontek bola di menit ke 33. Berawal dari serangan balik, Carlos Soler berhasil melewati bek Barcelona dan memberikan umpan kepada Rodrigo Moreno.
Beberapa peluang emas terjadi, namun hingga jeda skor tetap 2-0 untuk Valencia.
Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde yang santer bakal dipecat karena gagal di Liga Champions, mengadakan pergantian pemain begitu masuk babak kedua. Malcolm dan Arturo Vidal dimasukkan menggantikan Arthur dan Nelson Semedo.
Memang permainan Barcelona menjadi sedikit berkembang.
Setelah beberapa peluang berbahaya diciptakan pasukan Valverde, dan banyak. Akhirnya, mereka berhasil memperkecil ketinggalan di menit ke 73.
Dari tendangan penjuru, bola disundul Clement Lenglet. Kiper Los Che Domenech menepis si kulit bundar. Bola bergulir ke kaki Lionel Messi. Di situlah Lionel Messi menjebol gawang Domenech. 2-1.
Gol Messi menjadi inspirasi, dimana semakin percaya diri dan bertubi-tubi Barcelona mencecar pertahanan Valencia.
Barcelona dan Valencia lantas mengadakan pergantian pemain lagi.
Bombardir Barcelona diimbangi pertahanan yang ketat dari Los Che. Tercatat, di masa injury time, Valencia mendapat bahkan dua peluang emas yang nyaris menambah keunggulan mereka.