Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

KPU Hanya akan Tunduk kepada UU

3 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 3 Mei 2019   07:58 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo nampak tiba dengan terlambat di pertemuan Ijtima yang ke 3 di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (1/5/2019). Bertepatan dengan May Day atau Hari Buruh Nasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei setiap tahunnya.

Setiap tahun, Prabowo kerap menghadiri peringatan May Day, pula tahun 2019 ini. Pada intinya, para buruh menyuarakan aspirasi perihal pengupahan, kesejahteraan, dan jaminan sosial mereka.

Ijtima 3 ini menghasilkan imbauan kepada Bawaslu dan KPU agar membatalkan atau mendiskualifikasi Capres dan Cawapres 01 Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Ijtima 3 menyimpulkan telah terjadi kecurangan Pilpres 2019 yang seharusnya berlangsung jujur dan adil (jurdil) seperti yang sudah menjadi komitmen bersama.

Ijtima Ulama ke 3 yang bertepatan dengan May Day digelar di tengah-tengah isu akan dipindahkannya ibukota Jakarta ke tempat lain. Adapun alasan pemindahan karena tidak adanya pemerataan penduduk, yang mana penduduk di pulau Jawa sudah padat.

Ijtima Ulama ke 3 merupakan kelanjutan dari Ijtima Ulama sebelumnya.

Pada Ijtima Ulama ke 1 yang digelar oleh GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) pada 27 - 29 Juli 2018 menghasilkan rekomendasi usulan Prabowo maju dalam Pilpres 2019 dengan didampingi wakilnya, Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf, atau dengan Ulama Ustadz Abdul Somad.

Ijtima 1 hanya rekomendasi, GNPF menggelar Ijtima ke 2. Dan hasilnya Prabowo maju dalam pemilihan Pilpres dengan didampingi Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno.

Tak pelak, gelaran Ijtima Ulama ini dinilai sebagai langkah politik, baik Ijtima 1, 2, dan 3.

Ketua Ijtima 3, Slamet Maarif, sebelum dimulainya acara menyatakan bahwa gelaran ini untuk mencari solusi bagaimana menghadapi kecurangan yang ada.

Panitia juga menghadirkan Habib Rizieq yang berbicara dari Mekkah.

Slamet Maarif juga menyatakan bahwa Ijtima Ulama 3 ini adalah bentuk kebebasan berkumpul dan berpendapat yang dilindungi oleh undang-undang.

"Yang penting tidak melanggar konstitusi," katanya.

Usai Ijtima 3, Badan Pemenangan Nasional (BPN) mendukung usulan dari ustadz Haikal Hassan supaya para tokoh dan ulama Ijtima Ulama 3 agar sowan ke Cawapres KH Ma'ruf Amin.

Juru bicara BPN, Andre Rosiade, mengatakan Kamis (2/5/2019) usulan itu sangat bagus untuk mencari solusi dengan mengajak KH Ma'ruf Amin berbincang dari hati ke hati.

Pemilu itu jujur dan adil. "Apakah KH Ma'ruf Amin rela menjadi pemimpin negara kalau dari hasil kecurangan," kata Andre.

Dengan berbincang dari hati ke hati, maka diharapkan KH Ma'ruf Amin dapat merenunginya.

Ustadz Haikal yakin kalau Ma'ruf Amin sebagai ulama tahu akibat dari perbuatan curang, apalagi dalam memimpin negara.

Menjawab usulan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab agar KPU menghentikan real count, KPU menegaskan bahwa lembaganya tidak akan tunduk kepada siapa pun, tidak kepada 02 atau 01. KPU hanya akan tunduk kepada undang-undang. 

"Dan akan kami buktikan itu," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Kamis (2/5/2019) di kantornya di Jalan Imam Bonjol, Jakarta.

Wahyu juga menghormati hasil Ijtima Ulama 3, namun dugaan kecurangan pemilu harus disampaikan melalui mekanisme yang berlaku.

Melenceng sedikit dari tema, bagaimanakah pendapat Anda mengenai akan dipindahkannya Jakarta sebagai ibukota negara ke tempat lain. Apa yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan, baik dan buruknya? Dan apakah ini ada hubungannya dengan berakhirnya kontestasi Pemilu 2019, pengalihan isu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun