Jokowi menang, partainya pun menang.
Berdasarkan hasil quick count Jokowi nampaknya tidak akan bergeser lagi untuk kemenangan, berkisar 56-44.
Itu Pilpres. Sementara untuk Pileg 2019 ini Partai Koalisi Jokowi juga unggul atas Partai Koalisi Prabowo.
Mayoritas hitung cepat Lembaga Survei Partai Koalisi yang memenuhi syarat parliamentary threshold 4% dari Partai 01 adalah PDI-P, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Persentase itu semua adalah 60,7 %.Â
"Selamat untuk Jokowi dan Ma'ruf Amin," kata Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Senin (29/4/2019) di Jakarta.
Dengan hadirnya persentase sejumlah itu di DPR maka dukungan dari partai Jokowi dan Ma'ruf Amin akan memperkuat sistem presidensial.
Dengan jumlah koalisi yang telah dirancang sebelum tahapan pemilu di parlemen hal itu menunjukkan adanya peningkatan kualitas demokrasi di negeri ini yaitu optimisme terwujudnya pemerintahan yang semakin efektif dan solid.
Hasto juga berkeyakinan koalisi Prabowo merasa puas dengan hasil pemilu jurdil ini. Sampai saat ini, dua Parpol yang memenuhi syarat 4% yaitu Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masuk ke Senayan dengan penambahan kursi yang siginifikan.
Sampai saat ini Gerindra berada di peringkat kedua raihan suara terbanyak setelah PDI-P, sedangkan PKS ada di tujuh besar.
Jelas parpol koalisi Prabowo mengalami peningkatan ketimbang 2014 lalu.
Mengenai isu kecurangan yang muncul, Hasto menilai bahwa teriakan-teriakan itu adalah hal yang wajar saja terjadi di Pilpres dan Pileg. Itu merupakan dinamika pemilu.
Tak lupa Hasto Kristiyanto juga memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada para pahlawan yang telah gugur dalam tugasnya selama berlangsungnya proses pemungutan suara.
Sementara itu, sebagai bentuk apresiasi, KPU akan merevisi anggaran sebesar Rp 40 - Rp 50 miliar untuk memberikan santunan kepada anggota KPPS yang wafat dalam menjalankan tugasnya.
Sekjen KPU, Arif Rahman Hakim mengatakan kepada awak media, Senin (29/4/2019) KPU tidak memperoleh tambahan anggaran, tapi KPU mengoptimalisasi anggaran untuk membayar santunan itu.
Arif menjelaskan, optimalisasi itu dengan cara memindahkan sisa anggaran sebagai peruntukan membayar santunan.
Seperti diberitakan, sekian banyak petugas KPPS yang wafat karena menjalankan tugasnya yang diakibatkan karena kelelahan. Mereka lah para pahlawan demokrasi.
Sejalan dengan quick count yang terus masuk, ada dua Parpol yang bolak-balik bersaing di urutan kedua dan ketiga. Mereka adalah Partai Gerindra dan Golkar.
Bagi sebagian pengamat sepakbola, khususnya Liga Inggris, persaingan untuk berada di puncak klasemen atau posisi teratas terus saling kudeta antara Manchester City dan Liverpool. Jadi, mereka yang gila bola sekalian sempat juga melihat Parpol yang bersaing menuju Senayan, melihat Golkar dan PDI-P yang berkompetisi, rasanya ada persamaan dengan kompetisi antara Liverpool dan Manchester City.
Siapa nanti yang bakal juara.
Sementara PPP stabil berada di ujung tanduk, sampai Senin (29/4/2019) berkisar 4,13%.
Sementara mereka yang tidak bisa hadir di Senayan periode 2019-2024 ini, karena mereka berada jauh dari ambang batas 4%. Mereka antara lain PKPI, Partai Garuda, Partai Bulan Bintang, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Hanura, Partai Berkarya, dan Partai Perindo.
Kita lihat saja nanti hasil hitung resmi dari KPU, PDI-P sepertinya tak akan terkejar lagi untuk "juara". Sementara "runner-up" akan diduduki kalau tidak Gerindra, Golkar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H