"Bagaimana mungkin Mahfud MD yang penggerak Suluh Kebangsaan mengatakan seperti itu, Sumbar, Aceh, Jabar, Sumsel sebagai wilayah Islam Garis Keras,"Â
Dahnil menilai sikap Mahfud MD sebagai seorang yang tidak Pancasilais dengan mencap kelompok lain yang tidak satu garis politik. "02 unggul di wilayah Islam Garis Keras?"
Kubu BPN lain, Fadli Zon mengatakan ucapan Mahfud MD itu sebagai bodoh, tak bermutu, dan ngawur.
"Omongan Mahfud MD asal-asalan, dan telah keluar jalur," kata anggota Dewan Pengarah BPN itu.
Adapun Andre Rosiade, Jubir BPN, yang memang berasal dari Sumatera Barat menjelaskan kenapa orang Minang tidak memilih Jokowi. Menurut Andre yang menceritakan bahwa dirinya berlatarbelakang dan pernah sekolah di sekolah Katolik, karena di era kepemimpinan Jokowi harga-harga mahal. Andre mencontohkan harga mahal itu mulai dari harga pupuk, listrik, sembako. Juga menurutnya mencari pekerjaan sulit, ekonomi juga sulit.
Di tanah Minang ini, Prabowo memang menang telak atas Jokowi. Andre, caleg DPR dari dapil 1 Sumatera Barat itu menyatakan kekalahan Jokowi di tanah Minang tidak ada kaitannya dengan agama.
Dalam Twitternya, Andre mengatakan bahwa orang Minang memang taat beragama, tapi bukanlah garis keras seperti yang dituduhkan Mahfud MD. Orang Minang adalah umat Islam, tapi saling toleransi dan rukun dengan yang lainnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat, wilayah Sumatera memang dikuasai oleh Prabowo. Dan yang paling mencolok adalah wilayah Sumatera Barat, disusul Bumi Rencong Aceh, Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi.
Jika Prabowo telak di Sumatera Barat, maka Jokowi menang mencolok di Provinsi Bali dengan 93,9 persen, disusul wilayah NTT, cenderawasih, Minahasa, dan Jawa.
Jika ada orang yang menyatakan bahwa Prabowo menang di Provinsi ini, di daerah itu.Â
Atau sebaliknya, Jokowi menang di Provinsi ini, menang di daerah itu. Lalu orang menganalisa mengapa terjadi demikian, anggaplah itu sebagai suatu kebanggaan bahwa kedua Capres, masing-masing disukai di wilayah tersebut.