Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Ucapan Ma'ruf Amin Sangat Lucu dan Menggemaskan

11 April 2019   05:00 Diperbarui: 11 April 2019   05:41 2255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ma'ruf Amin didampingi Ridwan Kamil saat kampanye di Padalarang (foto.tempo.co)

"Kabina-bina siah!" 

Kata-kata, yang bagi saya amat lucu ini dilontarkan Cawapres Paslon 01 KH Ma'ruf Amin saat gelaran kampanye pemilu di Lapangan PN Kertas, Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, pada Selasa (9/4/2019).

"Kabina-bina siah!" yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah "keterlaluan" diucapkan Kyai di hadapan para suporternya. Maksud Sang Kyai, kalau orang Sunda tidak memilih beliau di 17 April 2019 nanti, itu keterlaluan. Masa orang Sunda tidak memilih orang Sunda lagi?

KH Ma'ruf Amin memang orang Sunda, beliau berdarah Sunda. 

Prof. Dr. Ma'ruf dilahirkan di Kresek, Tangerang pada masa pendudukan Jepang, 11 Maret 1943.

Namun ada yang patut disayangkan, perucapan Sang Kyai itu mendapat sanggahan dari lawan politiknya.

Sanggahan datang dari Sufmi Dasco. Menurut Direktur Advokasi dan Hukum BPN itu, tidak seharusnya Ma'ruf Amin berkata begitu.

"Kalau Paslon 02 nggak akan ngomong gitu," katanya.

Menurut Dasco, kalau Amin kampanye di Banten, misalnya Amin mengatakan harus memilih orang Banten. Kalau kampanye di Medan, harus orang Medan. Kalau kampanye di Makasar, harus pilih orang Makasar, dsb. Menurut Dasco, hal itu akan menyebabkan partisipasi pemilih tidak tercapai.

"Partisipasi tak akan sampai 60 persen jika begitu. Yang pilih nanti paling orang Sunda, orang Banten, orang Medan," begitu kiranya kata Dasco. "Kalau kedaerahan, yang lain nggak milih dong,".

Tapi yang namanya strategi untuk menarik perhatian, ya tidak apa-apa, sah-sah saja. Tapi nantinya partisipasi pemilih menjadi rendah. Kata Sufmi Dasco.

Ya, dalam kampanye terbukanya di Padalarang, Amin mengajak warga agar memilih Paslon 01.

Menurut Amin, dirinya orang Sunda, maka orang Sunda harus memilih orang Sunda juga.

Ma'ruf Amin juga berharap ada orang Sunda lagi jadi petinggi negara. Ia mengingatkan Umar Wirahadikusumah yang orang Sunda yang berlatarbelakang militer, pernah menjadi Wakil Presiden RI.

"Kalau dulu jenderal jadi wapres, kini kyai jadi wapres," kata Amin.

Untuk itu, cita-cita orang Sunda harus diwujudkan ada orang Sunda lagi jadi Wakil Presiden dengan cara memilih Paslon 01.

Sang Kyai juga berdoa agar di masa nanti ada orang Sunda jadi petinggi nomor satu di negeri ini.

Menanggapi BPN yang mengkritik ucapan Amin 'orang Sunda harus pilih orang Sunda', Ace Hasan Syadzily mengatakan pernyataan Amin bukan bermaksud untuk mengkotak-kotakkan daerah.

Pernyataan Amin adalah sebagai kebanggaan bahwa orang Sunda yang menjadi Wakil Presiden.

Menurut juru bicara TKN, ini merupakan bagian dari keanekaragaman yang kudu dihormati, dan itu wajar dan biasa.

Bagaimana menurut Anda?

Bagi saya, ucapan 'kabina-bina' kalau orang Sunda tidak memilih orang Sunda sangat lucu dan menggemaskan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun