Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Italia Meraih Kemenangan dengan Tidak Mudah

24 Maret 2019   09:50 Diperbarui: 24 Maret 2019   12:21 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Piala Eropa 2020 adalah istimewa. Ini adalah perayaan 60 tahun kejuaraan ini semenjak dimulai pada tahun 1960.

Putaran final Euro 2020 diselenggarakan pada 12 Juni hingga 12 Juli 2020 dan digelar di 12 negara.

Pada Kejuaraan Piala Eropa 2020 ini, UEFA pun merubah format tuan rumah penyelenggara laga. Menjadi spektakuler, karena pecandu sepakbola di benua Eropa dapat menikmati euforia menjadi tuan rumah penyelenggara laga.

Untuk kali pertama, tuan rumah penyelenggara laga belum pasti mendapatkan hak ke putaran final Euro Cup 2020. Ada 12 negara yang menjadi tuan rumah penyelenggara laga, dimulai dari babak grup sampai laga final Euro 2020.

55 negara peserta kualifikasi dibagi ke dalam 10 grup. Nantinya akan ada 20 negara yang berhak langsung melaju ke putaran final Euro 2020, hasil dari peringkat pertama dan peringkat kedua dari masing-masing 10 grup tersebut.

Sekarang, play off di antara peringkat ketiga ditiadakan.

Namun ada play off lain. 

Seperti kita tahu, Liga Nasional Eropa tahun 2018 lalu sudah menghasilkan sebanyak 16 juara grup. Jikalau dalam kualifikasi EURO 2020 si juara grup Liga Nasional Eropa tadi tidak finish di peringkat pertama atau peringkat kedua, mereka masih mempunyai kesempatan lolos ke putaran final Euro 2020 dengan mengikuti play off.

Seumpama si juara grup Liga Nasional Eropa itu langsung berhak lolos ke putaran final Euro 2020 (berarti dirinya juara atau runner-up grup) maka haknya akan diberikan kepada negara dengan peringkat setelah si juara di Liga Nasional Eropa.

Italia melawan Finlandia

Minggu (24/3/2019) dinihari WIB, Italia sebagai tuan rumah menjamu Finlandia di Stadion Friuli kualifikasi EURO Cup 2020 Grup J. Grup J selain Italia, Finlandia, juga beranggotakan Lichtenstein, Armenia, Bosnia-Herzegovina, dan Mesir.

Italia, dalam rangka bangun membangun kembali persepakbolaan melakukan langkah meniru apa yang telah dilakukan oleh Tim Oranye, Belanda. Belanda mengambil mayoritas pemain muda untuk bisa bangkit. Begitu pula Tim Azzurri, Italia.

Nama-nama seperti Nicolo Zaniolo (19 tahun) dan Moise Kean (19) dipanggil pelatih Italia Roberto Mancini untuk memperkuat timnas Azzurri di kualifikasi EURO 2020.

Rekor bentrok, Italia memenangkan 11 kali dan satu kalah dari 13 pertemuan terakhir melawan Finlandia. Tunggal kekalahan diderita Azzurri di pertemuan pertama mereka pada tahun 1912, yakni dengan skor 2-3.

Pertemuan terakhir bentrok Finlandia adalah pada 6 Juni 2016 di Verona dalam partai ujicoba. Italia menang 2-0.

Azzurri pada masa itu lantas mengangkat pelatih baru mereka yaitu Roberto Mancini karena kecewa dengan pelatih terdahulu yang gagal meloloskan Italia ke putaran final Piala Dunia 2018.

Di Liga Nasional Eropa, Italia menjadi runner-up Liga A Grup 3 dengan cuma mendapat 5 poin, kalah dari Portugal (8 poin).

Di tangan Mancini, Italia mencatat tiga menang dan tiga seri dari delapan laga. Italia mencatat tujuh gol, juga kebobolan tujuh gol. Sama.

Laga terakhir sebelum bentrok, Italia menang tipis 1-0 dari Amerika Serikat dalam laga persahabatan.

Lawannya, Finlandia adalah juara Grup 1 Liga C Liga Nasional Eropa (beranggotakan Estonia, Yunani, dan Hungaria).

Melakoni laga, Finlandia datang dengan form yang buruk. Dari lima laga terakhir, Finlandia empat kali kalah dan cuma menang satu kali. Satu kemenangan itu berasal dari laga ujicoba melawan Swedia pada 8 Januari 2019.

Kelebihan Finlandia, mereka punya Teemu Pukki yang kini bermain di Norwich City. Pukki sudah mencetak 15 gol dari 69 kali main di internasional.

Dan inilah nyatanya apa yang terjadi di lapangan. Azzurri yang menjamu Finlandia di Stadio Friuli kualifikasi Grup J Euro 2020 pada Minggu (24/3/2019) dinihari WIB. Ternyata Tim Azzurri sukses membekap Finlandia dengan skor 2-0.

Pemain yunior Moise Kean dan Nicolo Barella membawa Italia menorehkan hasil positif mengawali perjalanan di Euro 2020.

Bagi pencetak gol, inilah gol pertama yang disumbangkan Barella dan Kean untuk Timnas senior Italia.

Tim Azzurri langsung saja menggebrak pertahanan Finlandia sejak menit-menit awal laga dimulai. Dan itu memang membuahkan hasil.

Laga baru berjalan tujuh menit, Italia membuka gol pertama. Bola yang berasal dari tendangan bebas Marco Verratti diheden oleh seorang bek Finlandia sehingga si kulit bundar keluar kotak penalti. Namun si kulit bundar itu jatuh ke dekat kaki Nicolo Barella. Barella langsung saja melepaskan sepakan, bola terkena kaki pemain Finlandia sehingga berbelok arah dan meluncur ke dalam gawang yang dijaga Hradecky. 1-0 Italia unggul.

Setelah kebobolan, Finlandia mengubah gaya permainan mereka dengan mulai aktif melakukan serangan ke area pertahanan pasukan Roberto Mancini, walaupun sebenarnya Azzurri masih menguasai bola.

Peluang bagus Finlandia terjadi di menit ke 19, namun sayang tembakan Lod masih melayang di atas mistar gawang yang dikawal Donnarumma.

Gebrakan Italia masih dapat dibendung Finlandia yang bermain disiplin. 

Menit-menit akhir waktu tersisa babak pertama, kerajinan Finlandia menekan Italia hanya menghasilkan bunyi peluit panjang tanda laga babak pertama usai. 1-0 masih buat Italia.

Di babak kedua, Azzurri masih terus menggempur. Tapi sama seperti di babak pertama, kedisiplinan para pemain Finlandia dapat mementahkan serangan.

Kedisiplinan Finlandia diiringi sesekali dibarengi dengan serangan balik yang cukup mengejutkan Italia, namun tak berbuah gol.

Di menit ke 70, pelatih Finlandia mengadakan pergantian pemain. Kiper Kasper Haemaelaeinen keluar dan digantikan oleh Lassi Lappalainen.

Gawang Finlandia justru bobol lagi di menit ke 74. Kali ini, Moise Kean yang menerima umpan dari Ciro Immobile mengarahkan si kulit bundar ke sisi kiri gawang Finlandia. 2-0 Italia unggul.

Di menit ke 80, Italia menarik keluar Ciro Immobile dan digantikan Fabio Quagliarella. Begitu masuk, Quagliarella nyaris mencetak gol, tapi bola dapat diamankan kiper Finlandia dengan fantastis.

Di sisa waktu yang ada, kedua tim mengadakan pergantian pemain. Cristiano Biraghi dan Marco Verratti digantikan Leonardo Spinazzola dan Nicolo Zaniolo.

Sementara Finlandia menarik Albin Granlund dan Teemu Pukki dan digantikan oleh Pyry Soiri dan Rasmus Karjalainen.

Namun di sisa waktu itu tidak ada terjadi peluang-peluang yang berbahaya dari kedua tim. Hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir, skor 2-0 akhirnya resmi menjadi milik Italia.

Raihan kemenangan Italia yang tidak mudah, Roberto Mancini menyebutkan laga berjalan berat karena Finlandia bermain sangat defensif.

Hasil tersebut menjadikan Italia berada di posisi kedua Grup J. Dan Finlandia di posisi kelima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun