Selain kemampuan pemanfaatan sumber daya air yang masih rendah, masalah juga ada pada ketahanan air.
Hal tersebut dapat dijelaskan, bahwa ada ketidakseimbangan persediaan air antara pulau Jawa dan luar pulau Jawa. Pulau Jawa yang diisi oleh sekitar 60 persen keseluruhan penduduk Indonesia, cadangan air bakunya cuma 4,6 persen.
Ketahanan air dikatakan baik, jika tolok ukurnya adalah 1.500 meter kubik per kapita per tahun. Masalah akan timbul jika berada di bawah tolok ukur tadi, terlebih kalau jumlah penduduknya bertambah.
Bandingkan dengan sesama negara ASEAN, yaitu Thailand, memiliki indeks 1.200 meter kubik per kapita per tahun. Indonesia sendiri berada jauh di bawah itu, yakni baru 53 meter kubik per kapita per tahun.
Oleh karenanya, Kementerian PUPR memiliki program visi 2030 ialah mencapai indeks 120 meter kubik per kapita per tahun pada 2030.
Sampai pada tahun 2019 pemerintah Indonesia menargetkan membangun 65 bendungan sejak 2015. Diharapkan sampai 2023 bendungan-bendungan tersebut dapat mewujudkan target indeks 120 meter kubik per kapita per tahun.
"Ketahanan air juga berdampak kepada ketahanan energi dan ketahanan pangan" kata Hari.
Ke semua bendungan yang dibangun itu multi fungsi. Selain untuk air baku, juga berfungsi untuk pariwisata, pengendalian daya rusak air, pembangkit tenaga listrik, juga untuk irigasi.
Air adalah kunci. Untuk itu sangat penting untuk mengadakan ketersediaannya untuk keberlangsungan hidup makhluk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI