Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wajah Selandia Baru Tercoreng

16 Maret 2019   06:01 Diperbarui: 16 Maret 2019   18:06 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selandia Baru selalu masuk dalam daftar negara paling aman di dunia (travel.kompas.com)

Pada tahun 2018, sebuah lembaga Ekonomi dan Perdamaian mengeluarkan Global Peace Index yang menyusun daftar negara berdasarkan kepada keamanannya. 

Adapun faktor-faktor yang dihitung untuk itu adalah kematian akibat konflik internal, terorisme, tingkat pembunuhan, dsb.

Dari sebanyak 30 negara yang disusun, Selandia Baru menempati posisi kedua (yang pertama adalah Islandia) sebagai negara paling aman di dunia.

Selain terorisme, faktor lain yang dihitung antara lain risiko terjangkit penyakit, kemungkinan terjadi suatu bencana, dan tingkat kejahatan umumnya.

Selandia Baru bahkan selalu masuk dalam daftar negara paling aman di dunia.

Pada 2015, Institute for Economies and Peace (IEP) menempatkan Selandia Baru sebagai negara nomor empat paling aman di dunia.

Pada tahun 2015 lainnya, Selandia Baru menempati posisi ketiga sebagai negara yang paling aman untuk kunjungan wisata bagi wanita. Hal tersebut diterbitkan oleh International Women Travel Center.

Selandia Baru juga masuk sepuluh besar sebagai negara paling bahagia di dunia. Laporan World Happiness Report yang diterbitkan PBB tahun 2017 menempatkan Selandia Baru sebagai peringkat ke 8 negara paling bahagia di dunia.

Indonesia sendiri berada di peringkat ke 81 dari 155 negara paling bahagia di dunia.

Aksi penembakan terhadap dua mesjid di Christchurch, Selandia Baru pada Jum'at (15/3/2019) jelas mencoreng negara tersebut sebagai negara paling aman.

Penembakan di Mesjid Al Noor, Christchurch ini oleh Harian New Zealand Herald disebutkan dilakukan oleh seorang pria asal Australia. Pria Australia itu diidentifikasi sebagai Brenton Tarrant yang memiliki pandangan anti Islam dan anti Imigran. 

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Arden mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa sedikitnya ada 40 orang yang kehilangan nyawa oleh aksi kekerasan ekstrem tersebut.

Berbicara kepada TVNZ, seorang saksi mata menceritakan bahwa ada seorang lelaki memasuki Mesjid Al Noor dengan membawa sebuah pistol pada pukul 13.45 waktu setempat.

Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, mengatakan ada sekitar 345 WNI yang tinggal di Christchurch. Menurut Tantowi, mereka umumnya merasa shock mendengar peristiwa itu.

Kepolisian Selandia Baru, Mike Bush, mengatakan bahwa penembakan tersebut telah direncanakan dengan sangat matang.

Reaksi pun berdatangan dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia.

Amerika Serikat dan Inggris langsung mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk berkunjung ke Selandia Baru.

Selain Bapak Jokowi, Bapak Jusuf Kalla yang mengecam tindakan brutal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghimbau supaya masyarakat tidak menyebarkan tayangan video peristiwa tersebut.

Selain video, gambar, foto juga dilarang untuk diviralkan oleh masyarakat dan warganet.

Dampak viral gambar, foto, dan video dapat menimbulkan ketakutan di masyarakat.

Pelarangan penyebaran tersebut sesuai dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 berkaitan informasi elektronik.

Kominfo dan Polri bakal menelusuri akun-akun yang menyebarkan konten-konten negatif kekerasan penembakan Selandia Baru.

Kominfo juga mendorong masyarakat agar melaporkan jika menemukan adanya konten-konten tersebut tentang aksi kekerasan di Selandia Baru melalui aduankonten.id atau Twitter @aduankonten.

Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menginstruksikan KBRI Wellington agar mencari keberadaan WNI yang menjadi korban peristiwa tersebut. Jusuf Kalla juga mengimbau warga Indonesia agar berhati-hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun