Sedangkan The Hammers, julukan bagi West Ham, berada di peringkat ke-12 dengan 32 poin.
Pernah Terjadi
Terakhir kali Liverpool juara Liga Inggris adalah pada tahun 1990. Hampir tiga dekade lamanya sejak itu Liverpool merasakan haus akan juara.
Di musim 2018/2019 ini, harapan untuk meraih gelar terbuka lebar. Sejak awal musim hingga sekarang mereka terus berada di puncak klasemen.Â
Kondisi seperti ini juga sebenarnya pernah terjadi di musim 2001-2002, 2008-2009, dan 2013-2014. Liverpool pada saat itu merasakan tekanan untuk terus di puncak sampai pada akhirnya kudu juara.
Di musim 2013-2014 misalnya, di tiga pekan tersisa, Liverpool masih berada di puncak klasemen dan terpaut lima angka dari rival terdekat Manchester City. Para suporter larut dalam euforia dan sudah tak sabar membuka puasa gelar.
Tapi, sayang mereka tak tahan pada tekanan dan akhirnya harus gagal. Momen krusialnya adalah saat Liverpool dibekuk 0-2 oleh Chelsea di pekan ke-36 di Anfield Stadium.
Menurut Martin Keown, legenda Inggris, euforia dan ketidaksabaran para pendukung memang berguna, tapi saat itu terlalu eksesif dan mencekik para punggawa.
Mantan pemain Inggris lainnya, Gary Neville menilai kejadian pada saat itu bukan tidak mungkin terulang lagi sekarang. Keunggulan tiga poin dari Manchester City bukanlah pautan besar. Bisa lenyap dalam satu atau dua laga. City bisa menjadi juara jika terus memberikan tekanan.
Satu bukti telah terjadi, pekan ke-25 Manchester City memetik tiga poin melawan Arsenal. Liverpool pun hanya bermain seri dalam dua laga terakhir, yaitu saat melawan Leicester City dan West Ham United.
Manajer Liverpool, Juergen Klopp menanggapi bahwa saat-saat grogi selalu ada, tapi jangan dibesar-besarkan. Klopp juga mengatakan dirinya bukanlah orang yang gampang terintimidasi tekanan atau ekspektasi.
Klopp mencontohkan ketika ia mengantarkan Borussia Dortmund meraih juara Liga Jerman beruntun 2011 dan 2012. Menurutnya lagi, untuk mengatasi tekanan menuju angkat trofi adalah fokus di setiap laga, bukan The Citizens atau tim lain.