Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Setelah Liliyana, Lalu Siapa?

30 Januari 2019   00:01 Diperbarui: 30 Januari 2019   08:28 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liliyana Natsir: sampai jumpa.| IDNTimes

Tantowi harus mulai dari nol bersama sandingan barunya, sulit bisa diandalkan dalam waktu singkat.

Indonesia sendiri masih punya ganda campuran lainnya yang kini di peringkat ke 14 dan 15, yaitu Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Juara Indonesia Masters 2019 Si Wei/Huang Yaqiong menilai kalau Hafiz/Gloria merupakan pasangan yang berbahaya.

Sempat beredar isu, Melati yang disandingkan dengan Praveen sebagai antisipasi mundurnya Liliyana karena Indonesia harus memiliki ganda campuran yang kuat, bulan Mei perhitungan poin Olimpiade 2020 sudah dimulai.

Tidak gampang untuk menempatkan peringkat di bawah 10 besar dunia. Di atas Hafiz/Gloria dan Praveen/Melati berjejer sejumlah ganda jagoan dari berbagai negara seperti Cina, Jepang, Denmark, Thailand, Malaysia, Inggris dan Hongkong.

Di sektor apa pun, pemain Indonesia harus mencontoh teladan apa yang telah dilakukan Lilyana Natsir. Perlu mental tidak cepat puas dengan apa yang telah diraih. Jika juara di turnamen BWF, ada lagi Kejuaraan Dunia, All England, juga Olimpiade atau Asian Games.

Indonesia tidak boleh lengah dalam melakukan regenerasi pemainnya, negara lain kini mereka maju. Bisa dilihat sekarang seperti Spanyol yang punya tunggal putri Carolina Marin yang kini ranking 6 dunia. Indonesia sendiri hanya memiliki Gregoria Mariska Tunjung sebagai tunggal putri utama yang kini berperingkat 15 dunia.

Bukan saja di sektor ganda putra dan ganda campuran, kekuatan yang merata diperlukan di semua sektor. Saatnya memunculkan bintang-bintang baru dunia di sektor tunggal putri, tunggal putra dan ganda putri. Untuk masa emas Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun