Tantowi harus mulai dari nol bersama sandingan barunya, sulit bisa diandalkan dalam waktu singkat.
Indonesia sendiri masih punya ganda campuran lainnya yang kini di peringkat ke 14 dan 15, yaitu Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Juara Indonesia Masters 2019 Si Wei/Huang Yaqiong menilai kalau Hafiz/Gloria merupakan pasangan yang berbahaya.
Sempat beredar isu, Melati yang disandingkan dengan Praveen sebagai antisipasi mundurnya Liliyana karena Indonesia harus memiliki ganda campuran yang kuat, bulan Mei perhitungan poin Olimpiade 2020 sudah dimulai.
Tidak gampang untuk menempatkan peringkat di bawah 10 besar dunia. Di atas Hafiz/Gloria dan Praveen/Melati berjejer sejumlah ganda jagoan dari berbagai negara seperti Cina, Jepang, Denmark, Thailand, Malaysia, Inggris dan Hongkong.
Di sektor apa pun, pemain Indonesia harus mencontoh teladan apa yang telah dilakukan Lilyana Natsir. Perlu mental tidak cepat puas dengan apa yang telah diraih. Jika juara di turnamen BWF, ada lagi Kejuaraan Dunia, All England, juga Olimpiade atau Asian Games.
Indonesia tidak boleh lengah dalam melakukan regenerasi pemainnya, negara lain kini mereka maju. Bisa dilihat sekarang seperti Spanyol yang punya tunggal putri Carolina Marin yang kini ranking 6 dunia. Indonesia sendiri hanya memiliki Gregoria Mariska Tunjung sebagai tunggal putri utama yang kini berperingkat 15 dunia.
Bukan saja di sektor ganda putra dan ganda campuran, kekuatan yang merata diperlukan di semua sektor. Saatnya memunculkan bintang-bintang baru dunia di sektor tunggal putri, tunggal putra dan ganda putri. Untuk masa emas Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H