Kejemawaan Si Merah nampak ketika mereka tampil dengan sebagian besar pemain lapis kedua mereka. Simon Mignolet dipasang mengawal gawang menggantikan Alisson Becker sejak awal laga.
Tiga juru gedor maut mereka, Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino juga tidak dimainkan. Juergen Klopp antara lain memasang Divock Origi dan Daniel Sturridge sebagai penggantinya.
Jelas nampak, tanpa tiga juru gedor maut, Salah, Mane, dan Firmino, The Reds kesukaran membuka rapatnya pertahanan The Wolves. Hal ini menyebabkan, hingga laga berjalan 30 menit, Si Merah tidak satu pun melepaskan tembakan on target.
Di laga terakhir masing-masing tim yang bentrok tersebut sebenarnya Liverpool dan Wolverhampton Wanderers mengalami kekalahan dalam laganya. Si Merah ditekuk 1-2 oleh Manchester City, yang mana ini kekalahan pertama mereka di Liga Inggris musim ini, sedangkan Wolverhampton Wanderers ditekuk 0-2 oleh Crystal Palace.
Apakah Juergen Klopp hanya ingin menjadi juara di Liga Inggris saja, sementara Piala FA bukan targetnya?
Namun, yang jelas kini Liverpool tersingkir dari Piala FA. Sebenarnya Liverpool ingin segera melupakan kekalahan pertama di EPL dari Manchester City dengan memenangkan laga kontra Wolverhampton Wanderers di Piala FA.
Namun, apa daya mereka tersandung.
Sebagai catatan, The Reds terakhir kali bentrok dengan The Wolves di Piala FA adalah di musim 2016/2017. Saat itu di putaran keempat, Liverpool dikalahkan The Wolves dengan skor 1-2.
Sisa bulan Januari 2019 ini, Liverpool akan bentrok tiga laga melawan Leicester City, Crystal Palace, dan Brighton & Hove Albion.
Liverpool memiliki kecenderungan yang menurun pada laga-laga yang dimainkannya pada bulan Januari.
Menurut TalkSport, di keseluruhan 12 laga pada tiga musim terakhir di bulan Januari, Liverpool mencatat 4 kali kemenangan, 4 kekalahan, dan 4 kali seri.