Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola

Persita Akan Layangkan Surat Protes Menuntut Keadilan

5 Desember 2018   09:55 Diperbarui: 5 Desember 2018   10:53 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Elang Jawa", julukan bagi PSS Sleman keluar sebagai juara Liga 2 2018, setelah berakhirnya laga keseluruhan kompetisi Liga 2.

Di final yang dihelat di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (4/12/2018) Elang Jawa mengalahkan Semen Padang FC dengan skor akhir 2-0.

Sejak awal laga, Elang Jawa langsung tancap gas menyerbu lawannya. Semen Padang bersemangat, tapi PSS Sleman lebih efektif. Tercatat di menit ke 17, PSS Sleman menciptakan peluang bagus. Tapi tembakan dari Ichsan Maulana belum berbuah hasil.

Dua menit berselang, "El Loco" Cristian Gonzales kembali beraksi, ia menerima operan mantap dari Rangga Muslim. Bola lantas dilesakkannya dengan sundulan kepala. 1-0 Sleman unggul.

Setelah gol itu, Sleman semakin percaya diri, para pemain Sleman mendominasi penguasaan bola. Tekanan dari Sleman membuat Semen Padang kerepotan untuk menyerang balik.

Di menit ke 26, Sleman menambah keunggulan. Kali ini, Rival Lastori cekatan menyamber bola rebound.  Berawal dari sepakan Dave Mustaine, bola tidak mampu diblok dengan sempurna oleh kiper Kabau Sirah. 2-0 Sleman unggul.

Hingga jeda babak pertama, skor 2-0 milik Sleman tetap bertahan.

Ketinggalan 2-0, Semen Padang mencoba sesuatu yang lain. Bermain lebih sabar, Kabau Sirah mempunyai peluang di menit ke 59, ketika Irsyad Maulana melepaskan tembakan. Tapi sayang, bola masih melambung di atas tiang gawang Sleman. Sleman pun mencoba menambah gol untuk mengamankan asa juara.

Upaya para pemain Elang Jawa untuk menambah gol kandas. 

Di masa injury time, Slemania sempat menyalakan cerawat. Karenanya, laga pun dihentikan.

Namun laga pun diteruskan kembali setelah cerawat dipadamkan. Gebrakan Sleman di menit-menit akhir tak mengubah skor. Hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga usai, skor 2-0 tetap bertahan milik PSS Sleman.

PSS Sleman pun keluar sebagai juara baru Liga 2 Indonesia 2018.

PSS Sleman, Semen Padang yang berstatus runner-up, dan Kalteng Putra memulai hidup baru dengan naik jabatan. Kasta mereka untuk musim depan adalah di Liga 1.

Sementara itu, dalam perebutan tempat ketiga, yang juga dihelat di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (4/12/2018), Kalteng Putra menang atas Persita Tangerang dengan skor 2-0. Kedua gol tersebut tercetak di 18 menit pertama laga keseluruhan.

Gol pertama bagi Kalteng Putra dipersembahkan oleh Maulana di menit ke 10. 

Delapan menit kemudian, kini I Made Wirahadi yang tidak menyia-nyiakan umpan dari Siswanto. Operan dari Siswanto dikonversikan menjadi gol oleh Wirahadi lewat sebuah sepakan voli yang mendatar. Bola tak dapat dijangkau kiper Persita Tangerang.

Di menit ke 56, seorang pemain Persita mengganjal Siswanto, satu meter di luar kotak penalti. Wasit lantas memberi hadiah kartu kuning kepada si pengganjal. Menerima dua kartu kuning, pemain Laskar Viola itu pun harus keluar lapangan.

Setelah dikeluarkannya pemain Persita itu, para suporter Persita lantas menyeruak memasuki lapangan pertandingan. Para suporter Laskar Viola mengejar para pemain Kalteng Putra dan wasit. Beberapa di antara mereka, membawa kayu.

Mereka pun merusak bangku pemain cadangan, sehingga kaca fiber menjadi pecah. Papan-papan iklan berserakan.

Laga pun dihentikan sementara.

Pemain Laskar Viola, Egy Melgiansyah berusaha meredakan amarah para suporter.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar yang juga hadir dan berpakaian ungu turut menenangkan emosi para suporter. Sementara itu hujan masih berderai.

Setelah situasi kondusif, laga dilanjutkan.

Di beberapa menit jelang laga usai, sempat terjadi protes kepada wasit yang memimpin jalan pertandingan. Protes dilayangkan, kepada wasit Novari Ikhsan, karena seorang pemain Kalteng Putra dianggap menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.

Kapten Tangerang, Egy Melgiansyah yang terus mempertanyakan wasit, mendapat kartu kuning. Protes dari Egy tidak dianggap oleh wasit.

Tak terima dengan ketidakadilan, setelah akhir laga Persita Tangerang akan mengirimkan surat protes kepada PSSI. Keputusan wasit Novari Ikhsan dianggap merugikan kubu Persita. Wasit acuh saja, tidak memberikan hadiah penalti saat seorang pemain Kalteng Putra menyentuh bola di kotak terlarang. Menurut Egy, dua kali wasit tidak menunjuk titik putih bagi timnya. Egy berteriak menuntut keadilan.

Manajemen Persita Tangerang tetap akan mengirimkan surat protes atas kepemimpinan wasit atas ketidakadilan bagi Pendekar Cisadane.

Selamat datang di Liga 1 musim depan, bagi PSS Sleman, Semen Padang FC, dan Kalteng Putra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun