Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mari Jaga Kesadaran akan Kebersihan Jamban

24 November 2018   03:45 Diperbarui: 24 November 2018   05:02 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Pencahayaan dan ventilasi ruang jamban.

Dengan adanya pencahayaan dan ventilasi yang cukup dimaksudkan agar ruangan tidak lembap. Ruangan WC yang lembap menjadi kesenangan kuman-kuman untuk bersarang, mereka berkembang biak di tempat lembap. Tentu saja kuman-kuman itu dapat membahayakan kesehatan.

5. Tetap bersih.

Sebaiknya kloset dibersihkan secara rutin setelah tiga kali pakai, sehingga kloset dapat terjaga kebersihannya. Kloset yang bersih dan higienis merupakan salah satu syarat jamban yang sehat.

Itulah beberapa kriteria untuk sebuah WC yang sehat. 

Permasalahannya yang timbul kemudian adalah dimana masyarakat kita kurang kesadarannya untuk memelihara kebersihan dan higienitas jamban. Jamban disini, meliputi baik jamban pribadi, jamban umum, dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) umum.

Jamban yang kotor dan tidak higienis antara lain disebabkan kurangnya kesadaran dari berbagai pihak yang terkait. Contohnya, tidak atau kurang diajarkan mengenai kebersihan diri, atau kloset semenjak dini di rumah maupun sekolah dan tempat umum.

Mengaca pada Data Pokok Pendidikan tahun 2016, baru 65 persen Sekolah Dasar (SD) yang mempunyai fasilitas air bersih. 

Masalah lainnya adalah masih ada toilet sekolah yang tidak terpisah antara toilet untuk perempuan dan laki-laki.

Statistik berbicara untuk sekolah rasio saat kini, keberadaan toilet adalah 1 toilet untuk 117 murid wanita, dan untuk laki-laki rasionya 1 toilet untuk 122 murid. Masih jauh melenceng dari rasio yang telah ditentukan oleh Kemdikbud, yaitu untuk pria rasionya haruslah 1 berbanding 60, dan untuk wanita rasionya haruslah 1 berbanding 50.

Sejumlah data-data untuk sekolah-sekolah di DKI Jakarta memperlihatkan masalah sanitasi masih kacau balau. Contohnya, di salah satu SMP, hanya terdapat 1 toilet untuk murid laki-laki, 2 untuk wanita, 2 toilet untuk 20 guru, padahal jumlah murid di SMP tersebut mencapai 414 siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun