Luar biasa.Â
Gol tunggal yang dicetak Witan Sulaiman pada laga Grup A Piala Asia U-19 kontra Uni Emirat Arab yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (24/10/2018) malam mengantarkan Indonesia melaju ke babak perempatfinal AFC Cup U-19 2018.
Tangisan sukacita pun berderai di rumput GBK. Selain para pemain, staf pelatih pun bersorak. Mereka saling berpelukan usai laga.
Witan Sulaiman mencetak satu-satunya gol di laga itu pada menit ke 23. Kendati Indonesia bermain dengan sepuluh orang sejak menit ke 53, karena bek Nurhidayat dihadiahi kartu kuning kedua di menit ke 52, bahkan Nurhidayat harus ditandu keluar lapangan karena cedera.Â
Witan Sulaiman memang bermain ciamik di turnamen ini. Tiga gol sudah dicetaknya. Dua ketika melawan Taiwan, dan satu lagi untuk UEA. Pahlawan bagi Indonesia.Â
Selain itu, Â para suporter di tribun tak henti-henti memberikan dukungan.
Pada babak kedua, Egy Maulana Fikri kelelahan serta mengalami cedera paha dan harus keluar lapangan.
Dalam laga itu, serangan bertubi-tubi yang digencarkan para pemain UEA ke jantung pertahanan Indonesia, maupun beberapa peluang yang didapat Indonesia tak mengubah skor 1-0 untuk kemenangan Indonesia hingga perpanjangan waktu 90+7.
Sepanjang laga, Garuda Muda yang membutuhkan kemenangan untuk lolos ke delapan besar bermain agresif sejak peluit pertama dibunyikan.
Memasuki babak kedua, giliran Uni Emirat Arab yang merepotkan Garuda Muda.
Namun hingga peluit panjang dibunyikan, Indonesia dapat mempertahankan keunggulannya.
Dari hasil akhir tiga tim di Grup A ini sebenarnya mereka memiliki poin yang sama, yaitu enam. Tapi Qatar dan Indonesia lah yang berhak lolos ke perempatfinal karena lebih unggul di produktivitas gol yang diciptakan. Aturan ini diterapkan, kalau ada tiga tim dengan poin yang sama, maka dihitung berdasarkan jumlah gol yang dicetak. Dalam hal ini UEA tersisih karena hanya membuat dua gol, sementara Qatar mencetak tujuh gol dan Indonesia mencetak enam gol. Alhasil, klasemen akhir Grup A adalah Qatar di peringkat pertama, Indonesia runner-up, UEA ketiga, dan Taiwan di paling bawah.
Di babak delapan besar nanti, Indonesia bakal berjumpa dengan Jepang yang sudah memastikan diri sebagai juara Grup B walaupun masih ada satu laga yang tersisa, sedangkan Qatar sebagai pemuncak Grup A bakal bertemu dengan runner-up Grup B yang akan diperebutkan Kamis (25/10/2018) antara Thailand, Irak, dan Korea Utara.
Laga delapan besar kontra Samurai Biru tersebut bakal berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno pada Minggu (28/10/2018).
Jepang bukanlah lawan gampang buat Witan dkk. Pasalnya, Samurai Biru adalah juara AFC Cup U-19 tahun 2016 dan kini 2018, mereka pun dijagokan menjuarai turnamen ini.
Sebagai catatan, keberhasilan U-19 Indonesia lolos ke delapan besar Piala Asia 2018 tercatat sebagai yang pertama kalinya semenjak 40 tahun yang silam. Terakhir kali Indonesia lolos ke delapan besar adalah pada tahun 1978, waktu itu namanya masih Piala Asia Yunior. Kendati lantas tidak berhasil melaju ke semifinal, timnas Indonesia saat itu diberi hak untuk mengikuti Piala Dunia U-20. Hal tersebut dikarenakan banyak tim yang undur diri karena mereka memboikot salah satu sponsor dari Amerika Serikat.
Kalau saja pasukan Indra Sjafri bisa menundukkan Jepang di perempatfinal, maka Indonesia berhak untuk mengikuti Piala Dunia U-20 2019 di Polandia.
Hanya satu langkah lagi. Jadikan kemenangan atas UEA sebagai dorongan untuk mengikuti Piala Dunia dengan mengalahkan Tim Samurai Biru. Hal tersebut harus ditanamkan di hati para pemain.
Witan Sulaiman sendiri mengomentari, "Kami harus lolos ke Piala Dunia," katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H