Jangan anggap remeh infeksi saluran kemih. Dampaknya bukan hanya rasa tak nyaman, melainkan juga berujung fatal.
Tahukah Anda bahwa dari 10 pasien infeksi saluran kemih, 6 di antaranya adalah wanita?
Dominasi kaum hawa pada penyakit ini bukan tanpa alasan. Aspek anatomi perempuan turut andil memicu terjadinya infeksi saluran kemih. Namun, sebelum memahami lebih jauh mengenai hal ini, mari kenali dulu penyakit tersebut.
Infeksi saluran kemih, atau kerap disebut ISK, merupakan infeksi yang menyerang sistem saluran kemih manusia, mulai dari ginjal, ureter atau saluran ginjal, atau kandung kemih itu sendiri.
"Infeksi ini diklasifikasikan ke dalam infeksi urine atau ureteritis dan infeksi kandung kemih atau sistitis - inilah jenis ISK yang paling sering dikeluhkan," jelas Dr. Prihadi, Sp.U, dari RS Saint Carolus.
Faktor-faktor pemicu ISK, papar Dr. Prihadi, antara lain kurangnya asupan cairan atau pola minum yang sedikit, serta kebiasaan menahan kencing. Bayangkan kalau setiap kali kantung kemih sudah terisi 100-125 cc saja sudah ada rangsangan ingin berkemih.
Menurut Dr. Prihadi, keluhan ISK tidak langsung berat, melainkan bertahap. Dimulai dari buang air kecil yang tidak nyaman, lalu berproses seiring bertambahnya kuman di dekat area genitalia. Umumnya, begitu merasakan susahnya berkemih, baru pasien pergi ke dokter.
Adakah kaitan menahan kencing dengan ISK? Dr. Johan R. Wibowo, Sp.U, dari  RS OMNI Pulomas, menegaskan bahwa tidak ada hubungan langsung antara kedua hal tersebut.
"Tapi perlu diingat, perilaku menahan kencing akan membantu kuman berkembang biak," tandas Dr. Johan.
"Dengan menahan kencing, kantong urine akan penuh. Ini berarti, jika ada kuman maka tidak langsung dikeluarkan dan menghambat perkembangbiakannya."
Sebaliknya, Dr. Prihadi mengingatkan bahwa perilaku kebiasaan menahan kencing, baik pada pria maupun wanita, berisiko menyebabkan ISK. Itu sebabnya, infeksi ini bisa berulang manakala seseorang tidak mampu mengubah kebiasaan buruk tersebut.